Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Petugas PPSU Ini Sebut Jadi Korban Teror Order Fiktif Ojek Online

Kejadian bermula saat Ahmad yang biasa dipanggil Dafi berkenalan dengan seorang wanita berinisial A di jejaring sosial Facebook.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Petugas PPSU Ini Sebut Jadi Korban Teror Order Fiktif Ojek Online
Warta Kota
Petugas Penanganan Sarana dan prasarana Umum (PPSU) DKI Jakarta Ahmad Maulana 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang Petugas Penanganan Sarana dan prasarana Umum (PPSU) DKI Jakarta Ahmad Maulana diduga menjadi korban teror order fiktif makanan melalui ojek online.

Ia kerap dikirimi pesanan berupa makanan yang nilainya berkisar Rp 300.000 hingga Rp 500.000.

Kejadian bermula saat Ahmad yang biasa dipanggil Dafi berkenalan dengan seorang wanita berinisial A di jejaring sosial Facebook.

Kemudian keduanya memutuskan untuk berpacaran sebelum bertatap muka.

"Pas seminggu setelah puasa pacarannya. Terus saya samperin di dekat rumahnya di daerah Kayu Manis, Jalan Kemuning 3," kata Dafi saat ditemui di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (8/7) malam.

Namun kenyataan tak semanis yang diharapkannya. Setelah bertatap muka, ternyata wajah A tak sesuai seperti yang terpampang di jejaring sosial.

Lantas A tak langsung memutuskan hubungan dan mencoba untuk menahan kekecewaannya.

Berita Rekomendasi

"Saya samperin ke rumahnya pas sudah dua minggu, silaturahmi. Ketemu juga sama orang tuanya," katanya.

Kemudian, Dafi memutuskan hubungan setelah dua minggu berpacaran.

Alasannya memutuskan A lantaran ia tidak suka setelah melihat perawakan A yang berbeda dengan foto di jejaring sosial.

"Ya gak suka. Kalau enggak suka jalanin enggak enak. Ibarat nasi tanpa garam. enggak enak. Bilang ya udah, cukup disini saja hubungan kita. 'Terus terang aja gue gak suka ama elu', saya bilang gitu," ucap Dafi.

Namun, A yang tidak terima dengan perlakuan Dafi lantas mengancamnya. Ia menyatakan akan meneror Dafi via online.

Saat itu Dafi tak mengerti maksud dari perkaaan A. Hingga kemudian beberapa hari setelahnya ia diberondong pesanan order fiktif.

"Dari awal ngancem, dia bilang 'kalau putus, kamu dapat masalah, saya teror dari pihak online', saya enggak tahu online (maksudnya) apaan. Ternyata Go-Jek, Grab Bike sama yang mobil Go-Car. dipesenin itu juga, semuanya. terus makanan dibawa ke rumah saya, sampai orang tua saya marah-marah," keluh Dafi.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas