Edwin Digelandang ke Kontrakan Dikawal 5 Polisi
"Dua polisi bersenjata lengkap dan berpakaian Tim Jaguar. Sedangkan tiga polisi lain berpakaian preman."
Editor: Choirul Arifin
Padahal kata Agin, keluarga Edwin terbilang sederhana dengan mengontrak rumah satu lantai yang dibuatnya.
Karena itulah kata Agin, warga tak percaya saat mengetahui Edwin merupakan satu pelaku yang ikut mengeroyok Hermansyah, ahli IT ITB di Tol Jagorawi, Minggu (9/7/2017) dinihari lalu.
"Jadi sempat geger juga warga di sini saat tahu, karena gak percaya Pak Edwin terlibat. Apalagi Pak Edwin, orangnya ramah banget dan baik," kata Agin.
Agin menuturkan dari sepuluh rumah kontrakan bertipe sama di Perum Raden Sukarma miliknya, Edwin dan istri adalah orang pertama yang mengontrak di sana sejak 2007.
Menurutnya deretan kontrakan bak cluster yang dibuatnya berisi 10 rumahm. Dimana ada lima rumah di kedua sisi, kiri dan kanan, yang saling berhadapan.
"Sengaja saya buat, untuk dikontrakkan dan tak dijual. Saat siap ditempati 2007 lalu, Pak Edwin dan istri, adalah warga pertama yang mengontrak, dan tetap sampai sekarang ini," kata Agin.
Ia mengatakan Edwin lebih sering tepat waktu dalam uruaan membayar uang kontrakan sebesar Rp 700 ribu perbulannya.
"Dia selalu paling duluan kalau soal uang kontrakan. Dulu sebulan Rp 500 Ribu, sekarang Rp 700 Ribu perbulan," kata Agin.
"Pak Edwin orangnya baik dan gak pernah ada masalah apapun ke warga selama tinggal di sini. Dia dan keluarganya bergaul baik sama warga, peduli lingkungan dan berjiwa sosial juga," kata Agin (39), pemilik rumah kontrakan, dimana Edwin dan keluarganya tinggal, saat ditemui Warta Kota, Rabu.(12/7/2017).