Investigasi Selama 4 Bulan, KNKT Beberkan Penyebab Terbakarnya KM Zahro Express
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) berhasil mengungkap penyebab terbakarnya Kapal Motor (KM) Zahro Express
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah melakukan investigasi selama empat bulan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) berhasil mengungkap penyebab terbakarnya Kapal Motor (KM) Zahro Express yang terjadi 1 Januari 2017 lalu.
Investigator Pelayaran KNKT Bambang Safari Alwi menjabarkan investigasi dilakukan dengan melakukan penelitian dan pengujian terhadap generator kapal yang berangkat dari pelabuhan Kali Adem menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu tersebut.
KNKT menemukan, kebakaran berawal dari generator yang selanjutnya menyambar konstruksi kayu. Awalnya KNKT mendapati tanda-tanda goresan yang menunjukkan adanya gesekan yang dapat menimbulkan panas.
Baca: Kronologis Terbakarnya KM Zahro Express Versi KNKT
Kemudian KNKT juga menemukan adanya lompatan bunga api (Electric spark) yang memberikan dampak berupa bercak atau titik-titik akibat proses tersebut.
"Hal ini diakibatkan oleh rusaknya bearing penopang poros putar rotor," ungkap Bambang Safari Alwi saat ditemui di Pelabuhan Kali Adem, Jakarta Utara, Jumat (14/7/2017).
Tanda-tanda tersebut mempunyai efek adanya hambatan pada rotor yang dapat menimbulkan panas berlebih.
Api pun semakin cepat membesar karena adanya kandungan bahan bakar solar yang menempel pada konstruksi, serta terbakarnya material FRP sebagai pelapis geladak.
Sedangkan dari hasil simulasi evakuasi menunjukkan bahwa minimnya akses pada saat proses evakuasi yang kurang lancar berkontribusi terhadap timbulnya korban meninggal.
"Pintu akses ke haluan ukurannya 77 cm memberikan akses sebesar 1,3 orang per detik. Dengan kondisi demikian, terdapat kemungkinan terjadinya penumpukan dari jumlah penumpang yang diperkirakan sebanyak 130 penumpang yang melalui pintu utama," ucap Bambang Safari Alwi.
Pintu akses belakang dinilai kurang menjadi pilihan bagi para penumpang dikarenakan posisi kebakaran berada di area sekitar buritan.
Jumlah penumpang KM Zahro Express sendiri berbeda dengan jumlah yang dilaporkan oleh nahkoda kapal ke Kesyahbandaran dan Otorisas Pelabuhan (KSOP).
Nahkoda melaporkan ada 100 penumpang yang diangkut kapal tersebut.
Namun dari hasil investigasi terjadi perbedaan jumlah penumpang. KM Zahro Express ternyata membawa 221 penumpang dengan rincian 216 penumpang dan 5 awak kapal.