Kucing-kucingan, Sopir Angkot Ini Kabur Saat Ada Razia Dishub
Operasi ini menjadi bagian dari menegakkan aturan terhadap para sopir angkot yang berada di Jakarta Timur.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Joko Supriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jajaran Dinas Perhubungan Jakarta Timur mengelar operasi gabungan lintas Jaya dalam pengupayakan tertib berlalu lintas.
Operasi ini menjadi bagian dari menegakkan aturan terhadap para sopir angkot yang berada di Jakarta Timur.
Operasi yang dilakukan seperti kelengkapan surat surat, serta pelanggaran lalu lintas lainya dan pelanggaran yang mengunakan jalur busway.
Namun saat melakukan operasi Lintas Jaya, petugas dishub masih saja menemukan para sopir angkot yang membandel tidak melengkapi surat kendaraannya bahkan beberapa diantaranya menerobos jalur busway dengan dalih macet.
Walau beberapa sopir angkutan umum menerima kesalahan mereka saat dilakukan penindakan oleh petugas dishub, namun ada pula beberapa sopir angkot yang melakukan perlawanan kepada petugas dishub.
Akibatnya sempat terjadi kericuhan antara petugas dishub dan para sopir angkot di Terminal Kampung Melayu sekitar pukul 10.00 wib.
Namun keributan tersebut tidak berbuntut panjang. Tapi petugas dishub menyayangkan atas aksi sopir angkot yang kabur saat berhentikan saat razia.
Kepala Seksi Operasi Sudin Perhubungan Jakarta Timur, Slamet Dahlan, menceritakan bagaimana kericuhan tersebut terjadi walau anggotanya tidak mengalami luka fisik.
"Tadikan kami sedang melakukan operasi rutin lintas Jaya, operasi kelengkapan surat surat, serta pelanggaran lalu lintas lainya dan pelanggaran yang mengunakan jalur busway yang ada Pertigaan pasar Rebo Jatinegara," kata Slamet saat dikonfirmasi, Kamis (13/7/2017).
Saat menjalankan operasi pihaknya mengaku masih mendapatkan beberapa pelanggaran sehingga para pelanggar pun terpaksa harus diberhentikan, untuk dilakukan pengecekan.
Namun diantara beberapa angkutan umum yang diberhentikan ada yang kabur saat petugas akan melakukan pemeriksaan, bahkan beberapa petugas yang tengah melakukan pemeriksaan diatas bus dibawa kabur oleh supir angkot.
"Saya lanjut operasi lagi, mungkin karena udah kenal kali makanya saya biarin saja," katanya.
Setelah itu ada beberapa angkot yang melakukan hal yang sama yaitu kabur saat dilakukan pengecekan, tapi dalam pemeriksaan sang sopir dapat memahami dan dikarenakan tidak ditemukan surat kendaraan yang lengkapnya terpaksa kendaraan tersebut dibawa ke Pulogebang.
Tak berselang lama, kembali lagi terjadi hal yang sama dilakukan oleh oknum sopir angkot bahkan saat dilakukan pemeriksaan sang sopir justru melawan, dan tidak mau diperiksa.
"Yang ketiga juga sama, begitu juga saat masuk jalur busway, kita stop, namun tidak mau, justru sang sopir pasang badan dia, mana kayak orang mabok, tidak pake seragam pula, Nah otomatis anggota kita masuk, disuruh berhenti gak mau, petugas ambil kuncinya, gak mau malah gigit tangan anggota, tapi berhasil mengelak," jelasnya.
Setelah itu petugas pergi ke Terminal Kampung Melayu untuk mengejar sang sopir kabur, namun justru saat di Terminal sopirtersebut memanggil rekan seprofesinya.
"Justru saat kesana malah panggil grombolannya, mungkin sopirtembak kali tu yang sering nongkrong di sana, terus terjadi keributan," katanya.
Menurut Slamet, keributan tidak berselang lama, ketika beberapa petugas dan beberapa supir angkot lainya mencoba melerai.
Namun Slamet mengatakan akan mencoba melakukan pembinaan terhadap sopir angkot agar mereka tetap mematuhi peraturan lalu lintas, bahkan jika memang kedapatan kendaraan yang tidak dilengkapi dengan surat-surat ia pun tak segan akan menindak.
"Paling nanti kami akan lakukan pembinaan aja, kalo kena operasinya salah, ya kami tindak, sedangkan saya sudah wanti wanti kepada supir angkot yang kabur kalo kamu melanggar aturan, paling kamu di BAP dan ditilang, jangan kabur kaburan bahaya, akhirnya mereka menerima saran yang saya berikan namanya si torus," katanya.