Cerita Guru Besar UI Tulis Artikel Seputar Ahok Dalam Tempo Dua Jam
Hamdi menambahkan, penulisan kisah tentang mantan Gubernur DKI Jakarta itu terkait rasa, bukan tulisan ilmiah.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjadi satu dari sejumlah orang yang menulis kesan tentang seorang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia (UI) Hamdi Muluk membocorkan cerita dibalik tulisannya yang berjudul 'Selamat Datang Negarawan' itu.
Ia mengatakan, waktu yang terbatas membuatnya sempat berpikir penulisan untuk buku berjudul 'Ahok Di Mata Mereka' tersebut tidak akan selesai.
Hamdi menambahkan, penulisan kisah tentang mantan Gubernur DKI Jakarta itu terkait rasa, bukan tulisan ilmiah.
"Karena waktunya udah mepet dan terbatas, saya pikir tidak cukup waktu, karena menyangkut rasa," ujar Hamdi, dalam Peluncuran dan Bedah Buku 'Ahok Di Mata Mereka' yang digelar di Ballroom Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Rabu (19/7/2017).
Ia pun kemudian mengaku tida mengetahui hal apa yang membuatnya bisa menyelesaikan tulisan hanya dalam waktu kurang dari dua jam.
Padahal sebelumnya, ia sempat khawatir 'salah tulis' dalam menuangkan pandangannya tentang Ahok.
"Tapi tidak tahu saya apa yang terjadi, (apa yang membuat) saya menyelesaikan (tulisan) itu dalam waktu satu setengah jam," tegasnya.
Menurutnya, tulisan tersebut mengalir begitu saja.
Hamdi kemudian menuturkan, yang terpenting baginya adalah ia menulis kesan tersebut secara apa adanya.
"(Tulisan) itu ngalir aja, hasilnya nggak penting, (yang penting) saya nulis apa adanya," jelasnya.
Lebih lanjut ia kembali menegaskan bahwa tulisan itu mengalir begitu saja.
"Saya menyelesaikan (tulisan itu) cepat sekali, karena menurut saya mengalir begitu saja," katanya.
Dalam acara Peluncuran dan Bedah Buku tersebut, hadir pula istri Ahok yakni Veronica Tan, Sekjen PDIP Hasto Kristianto, Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat dan istrinya Happy Farida, Penasehat Hukum Ahok yakni I Wayan Sudirta dan Humphrey Jemat, Politisi Partai Golkar Nusron Wahid, serta News Anchor Rosiana Silalahi.