Sebut Ahok 'Rating Maker' Rosiana Silalahi: Kalau Jualan Kita Naik, Dapet Bonus
Ia memaparkan hal tersebut saat menghadiri Peluncuran dan Bedah Buku 'Ahok Di Mata Mereka' yang digelar di Hotel Pullman.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosiana Silalahi menyebut sosok seorang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai 'Rating Maker' dalam tiap program yang disiarkan media massa, baik elektronik, cetak, maupun online.
Ia memaparkan hal tersebut saat menghadiri Peluncuran dan Bedah Buku 'Ahok Di Mata Mereka' yang digelar di Hotel Pullman.
"Bicara soal pak Ahok, dia adalah rating maker," ujar Rosi, di Hotel Pullman, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (19/7/2017).
Ia pun kemudian menjelaskan saat mantan Gubernur DKI Jakarta itu dimunculkan menjadi narasumber, maka dapat dipastikan 'mendongkrak' rating penjualan yang ditawarkan oleh tiap media, baim dalam bentuk berita, maupun program televisi.
Rosi pun berkelakar bahwa munculnya Ahok dalam program yang ditayangkan di stasiun televisi yang dipimpinnya, mengindikasikan 'bonus' bagi pihaknya lantaran rating selalu naik.
"Pasti setiap saat media meminta untuk wawancara dengan Pak Ahok, setiap Pak Ahok muncul, itulah (rating) kita naik, jualan kita naik, kalau jualan kita naik, (kita) dapet bonus," kata Rosi.
Kemunculan Ahok dalam setiap program maupun pemberitaan merupakan 'penglaris' bagi media.
News Anchor senior itu pun kembali berkelakar, kemunculan Ahok bisa membuat sales marketing di kantornya hanya melakukan 'kipas-kipas' saja.
"Karena kalau kita lihat kemunculannya itu, kalau bintang tamunya Pak Ahok, laku jualannya, gimana kalau dia tiap hari muncul?, kipas-kipas salesnya, itu faktanya," jelas Rosi.
Apapun yang dilakukan dan diucapkan oleh mantan Bupati Belitung Timur itu, kata Rosi, menjadi magnet tersendiri bagi media.
"Ini adalah satu kekuatan bahwa dia magnet buat media dan dia memang dikejar-kejar oleh media," tegas Rosi.
Namun Rosi menegaskan, ada hal yang harus diperhatikan oleh awak media, terutama media online.
Media harus 'pintar' dalam memilah mana ucapan atau tindakan Ahok yang perlu atau tidak perlu dimuat.
Sehingga peristiwa yang terjadi dan pada akhirnya menjerumuskan Ahok dalam masa penahanan tidak kembali terulang.
"Salah satu konsekuensi dikejar-kejar oleh media adalah bagaimana terutama untuk online, menghentikan statement (Ahok), 'apa yang perlu dan tidak perlu (ditulis)," tandas Rosi.
Dalam acara Peluncuran dan Bedah Buku tersebut, hadir pula istri Ahok yakni Veronica Tan, Sekjen PDIP Hasto Kristianto, Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat dan istrinya Happy Farida, Penasehat Hukum Ahok yakni I Wayan Sudirta dan Humphrey Jemat, Politisi Partai Golkar Nusron Wahid, , serta Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia (UI) Hamdi Muluk.