SMA Berasrama Khusus Anak Jenius dari Keluarga Kurang Mampu Batal Beroperasi
Semula proyek percontohan SMA Negeri berasrama untuk anak jenius akan ditempatkan di Jakarta Islamic Centre (JIC), Jakarta Utara.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - SMA Negeri berasrama yang dikhususkan bagi anak-anak jenius di Jakarta batal beroperasi tahun 2017.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih harus menunggu kesiapan lahan baru menyusul gagalnya penggunaan lahan di lokasi lama.
Semula proyek percontohan SMA Negeri berasrama untuk anak jenius akan ditempatkan di Jakarta Islamic Centre (JIC), Jakarta Utara.
Namun gagal karena terbentur aturan, kegagalan koordinasi antarinstansi, dan pos anggaran yang sulit "diakali".
Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Bowo Irianto, membenarkan hal tersebut. Dikemukakannya, lokasi yang semuala hendak digunakan kini dipakai oleh Dinas Sosial.
"Akhirnya lokasi yang tadinya mau digunakan untuk SMA boarding school kini dipakai oleh Dinas Sosial," kata Bowo ketika dihubungi Wartakotalive.com, beberapa waktu lalu.
Pihaknya kini tengah mencari lokasi baru untuk sekolah berasrama itu.
Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta, Ashraf Ali hanya geleng-geleng kepala terkait kegagalan Dinas Pendidikan DKI mewujudkan sekolah berasrama bagi anak-anak jenius itu.
"Yang seperti ini sudah ada di Bali. Kami pun mengadopsi ini karena melihat Bali sukses dengan program ini," kata Ashraf ketika ditemui di gedung DPRD DKI, Jumat (21/7/2017).
Menurut Ashraf, SMA Negeri berasrama khusus anak jenius itu didesain memiliki sistem penerimaan berbeda dengan SMA Negeri biasa.
"Pertama yang pasti harus anak pintar sekali. Kedua dia harus berada di keluarga kategori tak mampu," jelas Ashraf.
Dua persyaratan itu yang mesti dimiliki siswa-siswi SMA berasrana anak jenius.
Sistem penerimaannya pun semi terbuka. Bukan seorang anak mendaftar langsung, tetapi dipilih.
"Jadi dia benar-benar direkomendasikan untuk masuk sekolah itu. Nanti pihak sekolah akan memverifikasi apakah anak itu benar pintar dan keluarga miskin atau bukan," katanya.
Di Bali, kata Ashraf, sekolah berasrama khusus untuk anak-anak jenius ini sukses mendidik anak-anak miskin dengan otak pintar mendaki kelas sosial.
"Di Bali, anak-anak pintar dari keluarga miskin yang dididik di SMA boarding school, rata-rata dapat beasiswa ke luar negeri," ucap Ashraf.
Makanya hal ini mesti dilakukan di Jakarta agar bisa membantu anak-anak pintar mendaki kelas sosial.
"Kalau sudah lulusan luar negeri, saat mereka datang kembali ke Indonesia ya pasti dapat pekerjaan bagus. Sudah pasti dong kelas sosialnya naik, dia juga bisa bantu ayah dan ibunya," uhar Ashraf.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.