Bawa Kabur Bus Transjakarta, Pria Ini Bicara Ngawur dan Dapat 'Bisikan'
Hingga akhirnya, pada Rabu (26/7/2017) malam, ia diciduk oleh aparat kepolisian di Sipait, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sentot, pria paruh baya yang juga mantan pengemudi bus Transjakarta menjadi tersangka dalam kasus pencurian bus.
Hal tersebut lantaran pria asal Kebumen, Jawa Tengah tersebut kedapatan membawa kabur Bus Transjakarta.
Ia membawa bus tersebut hingga jalur Pantura, Jawa Tengah.
Hingga akhirnya, pada Rabu (26/7/2017) malam, ia diciduk oleh aparat kepolisian di Sipait, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan.
Adapun bus tersebut merupakan milik operator PT Transjakarta.
Demikian seperti yang disampaikan oleh Humas PT Transjakarta Wibowo.
Doa Tukang Becak yang Suka Sedekah Kesampaian Berhaji Tahun Ini https://t.co/HcnPfRze75 via @tribunnews
— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 28, 2017
"Itu bus Mayasari, bukan bus milik Transjakarta. Kalau Mayasari itu operator Transjakarta," kata Wibowo melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Kamis (27/7/2017).
Menjadi tersangka dalam kasus pencurian bus, Sentot pun langsung menjalani pemeriksaan.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Andry Wibowo sebagaimana dikutip dari Kompas.com, hingga Jumat (28/7/2017) hari ini, pihaknya masih melakukan pemeriksaan pada tersangka.
Adapun, dijelaskan Andry, Sentot rupanya tak bisa dimintai keterangan secara pasti.
Hal tersebut lantaran tersangka berbicara tak jelas pada penyidik kepolisian.
"Sampai siang ini yang bersangkutan masih meracau atau berbicara ngawur," ujar Andry saat dikonfirmasi.
Untuk itu, pihak kepolisian rencananya akan membawa yang bersangkutan untuk berkonsultasi pada psikiater.
"Ya nanti diperiksa dulu (kejiwaannya)," ujar Andry.
Selain itu, keluarga Sentot juga akan dimintai keterangan lebih lanjut.
"Pihak keluarga yang bersangkutan akan dikomunikasikan, termasuk pihak Mayasari Bakti atau Transjakarta untuk mengetahui kondisinya dan keputusan penyidik tentang permasalahan tersebut," kata Andry.
Di sisi lain, keanehan pada Sentot pun tak berhenti sampai di situ.
Dijelaskan Kapolsek Ciracas Komisaris Tuti Aini, dalam proses pemeriksaan Sentot mengaku dirinya mendapat 'bisikan' saat melakukan aksi nekat tersebut.
Namun, tak jelas bisikan dari mana yang dimaksud.
"Dia ngakunya dapat bisikan. Keterangannya masih simpang siur," kata Tuti seperti diberitakan Kompas.com.
Tuti juga menjelaskan bahwa dalam aksinya Sentot tak membawa uang sepeserpun.
Lantas, untuk membayar tol selama perjalanan, pria tersebut menukar dengan CCTV yang dicopotnya dari badan bus.
"CCTV-nya dipakai buat bayar tol," ujar Tuti.
Sebelumnya, Sentot menjelaskan dirinya sempat mengelabuhi petugas pool bus Transjakarta di Jakarta Timur.
"Cara bawa lari busnya ya saya bilang buru-buru mau jemput anak sekolah ke sekuriti karena disuruh pemerintah. Terus berhasil keluar," kata warga Kebumen tersebut.
Selain tak membayar uang tol, Sentot juga kabur saat mengisi bensin di SPBU Pantura.
Akibat kejadian itu, Sentot kemudian dikejar polisi dan ditangkap.
"Saya dari Jakarta enggak bawa uang seperak pun padahal, pokoknya mau jemput anak sekolah," tambah dia.
Lebih lanjut, dijelaskan Daryono, ketua tim dari operator Transjakarta dari PT Mayasari Bakti, Sentot sudah dua tahun bekerja di perusahaan penyedia transportasi umum tersebut.
Namun pada April 2017 lalu, ia diskors.
"Dia sudah kita skorsing masih sejak April. Skorsing itu dalam bentuk pembinaan, bisa bentuk menjadi pengemudi cadangan, sampai track record-nya benar, lalu dapat jadwal lagi," ungkapnya. (Tribunwow.com/Dhika Intan)