Belum Banyak Kendaraan Melintas di Simpang Susun Semanggi
Proyek pembangunan Simpang Susun Semanggi yang menelan biaya Rp 360 miliar sudah dapat dilintasi kendaraan roda empat.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proyek pembangunan Simpang Susun Semanggi yang menelan biaya Rp 360 miliar sudah dapat dilintasi kendaraan roda empat.
Uji coba Simpang Susun Semanggi dimulai per Jumat (28/7/2017) sampai Rabu (16/8/2017) mendatang. Jembatan sepanjang 1,6 kilometer itu masih sepi dilintasi roda empat. Beberapa lampu penerangan jalanan umum belum begitu terang.
Kemacetan arus kendaraan di Jalan Sudirman dari arah Jalan Thamrin menuju Bundaran Senayan belum terurai secara maksimal.
Utang Pemerintah Naik Rp 1.097,74 Triliun, Thomas Lembong: Yang Mengkritik Itu Konyol https://t.co/aOUXkuEJt1 via @tribunnews
— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 28, 2017
Via Video Call Saksikan Pacarnya Akan Bunuh Diri, Ini yang Dilakukan Apriani Ketika Telepon Terputus https://t.co/wMZ0868mZx via @tribunnews
— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 28, 2017
Ini Jeritan Hati Dayat Sebelum Bunuh Diri Sambil Video Call dengan Sang Pacar https://t.co/Bqjx6JAdNH via @tribunnews
— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 28, 2017
Justru, antrean kendaraan bertambah panjang mulai dari Jalan Dukuh Atas 1. Pengendara motor mengeluhkan kemacetan yang terjadi.
"Banyak yang bingung mau lewat mana. Banyak polisi kita jadi memperlambat kendaraan," kata Iyus (34), pengendara motor.
Pengendara roda empat, Risa (26), mengatakan proyek Simpang Susun Semanggi cukup membantu mempersingkat jarak tempuh dari arah Slipi ke Blok M.
"Lumayan lah mas, jadi enggak jauh muternya. Biasanya saya dari Slipi ke Blok M muternyakan jauh," terang Risa.
Dari segi estetika, Simpang Susun Semanggi memang terlihat menarik. Cahaya warna-warni menghiasi ruas kendaraan roda empat dari arah Cawang menuju Bundaran Hotel Indonesia, dan satu ruas lainnya untuk kendaraan dari arah Slipi menuju Blok M.
Di setiap sisi jalan dihiasi ornamen khas betawi gigil balang. Kini, Simpang Susun Semanggi dibuka untuk umum setelah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menerbitkan sertifikat laik fungsi (SLF).