Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Psikologi Massa Mendorong Orang Aniaya Hingga Bakar MA

"Itulah kekuatan psikologi masa, yang bekerja bukan lagi psikologi individu per individu,"

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Psikologi Massa Mendorong Orang Aniaya Hingga Bakar MA
KOMPAS.COM/Anggita Muslimah
Tempat kejadian pembakaran MA pada Selasa (1/8/2017) di Pasar Muara Bakti, Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jumat (4/8/2017). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menurut Psikolog Forensik, Reza Indragiri Amriel, siapapun jika terjebak dalam situasi yang memungkinkan bisa saja terpancing melakukan hal-hal yang diluar logika, seperti membakar orang hidup-hidup.

Saat dihubungi Tribunnews, ia menyebut tidak ada jaminan bahwa hanya mereka yang berpendidikan rendah maupun berpenghasilan rendah yang berpotensi melakukan kejahatan tersebut.

Ia menyebut mereka yang berpenghasilan tinggi, maupun yang tergolong sebagai kaum intelektual, jika terjebak dalam situasi yang sama bisa melakukan hal-hal di luar logika.

"Itulah kekuatan psikologi massa, yang bekerja bukan lagi psikologi individu per individu," katanya, Senin (7/8/2017).

Baca: Batu Kali Sebesar Bola Basket dan Sisa Kayu Terbakar Diduga Digunakan Pelaku Hajar dan Bakar MA

Dalam situasi ketika psikologi massa, kelakuan orang kaya bisa sama dengan orang miskin.

Berita Rekomendasi

"Orang berstatus sosial tinggi, serupa dengan orang berstatus sosial rendah dan sejenisnya," katanya.

Peristiwa pembakaran terhadap seseorang yang masih hidup, berlangsung Selasa lalu (1/8/2017) di kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Korban yang diketahui berinisial MA, sebelumnya dituduh mencuri aplifier oleh warga.

Baca: Polisi Bentuk Tim Buru 5 Terduga Pembakar Pria Hidup-hidup di Bekasi

Setelah dikeroyok masa, ia kemudian dibakar hidup-hidup.

Reza Indragiri Amriel menduga para pelaku pembakaran di kabupaten Bekasi, lupa untuk memikirkan hal-hal substansial.

Seperti konsekuensi dari tindakan mereka.
Para pelaku juga gagal untuk memahami, bahwa harga nyawa tidak bisa dibandingkan dengan harga aplifire yang diduga orang-orang dicuri korban pembakaran.

Faktor di daerah tersebut kerap terjadi kasus pencurian menurut Reza Indragiri Amriel juga berpotensi menimbulkan kegeraman masyarakat.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas