Tak Gunakan APD dengan Benar, Media Disuruh Keluar dari Kompleks MRT Senayan
Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) terus digenjot pemerintah agar selesai sesuai tepat dengan jadwal yang telah ditentukan.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Ferdinand Waskita
![Tak Gunakan APD dengan Benar, Media Disuruh Keluar dari Kompleks MRT Senayan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pria-berkacamata_20170814_215907.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) terus digenjot pemerintah agar selesai sesuai tepat dengan jadwal yang telah ditentukan.
Direktur-direktur MRT meninjau beberapa lokasi pembangunan tersebut, seperti di Lebak Bulus, Fatmawati, dan Senayan, Senin (14/8/2017).
Ketika akan memasuki area proyek Stasiun MRT Senayan, Jakarta Selatan, para media diminta untuk menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
APD adalah alat kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan orang itu serta sekelilingnya.
Dalam hal ini, APD yang harus digunakan adalah helm, rompi, serta sepatu boots.
Memasuki pintu proyek, media langsung diminta menggunakan ketiga APD tadi, namun sepatu boots yang tersedia hanya berjumlah sekira 20 sepatu. Sementara media berjumlah 40 orang.
Tidak ada petunjuk cara pemakaian, media kemudian langsung dibriefing apabila terjadi sesuatu yang darurat untuk menuju ke assembly point.
Saat briefing itulah, seorang wartawan dari media online tampak dipanggil oleh seorang pria yang tampaknya bekerja di proyek tersebut.
Pria berkacamata yang mengenakan kemeja dan celana biru dongker, dilengkapi rompi orange dengan garis kuning, serta helm putih, menegur wartawan itu.
"Tali karet di helmnya dipakai Pak, kan sudah dibilangin," ujar pria itu.
Merasa tak pernah ada instruksi, wartawan tapi mengatakan apa adanya bahwa tak ada instruksi seperti itu.
Namun, agaknya hal itu ditanggapi berbeda oleh pria berkacamata tadi. Karena kemudian ia mengatakan sebuah kalimat dengan nada tinggi.
"Ya kalau nggak mau dipakai, silahkan keluar saja. Jangan di proyek ini," ujarnya sambil menunjuk arah pintu keluar.
Wartawan tadi melihat pria tadi dengan wajah heran. Sambil menggunakan tali karet di helm, wartawan tersebut menggeleng-gelengkan kepalanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.