Djarot Hadir Dalam Acara Peletakan Batu Pertama Rusun Terintegrasi Commuter Jabodetabek
"Ini merupakan wujud kerjasama hunian terintegrasi. Ini dalam rangka mensukseskan program pemerintah pembangunan sejuta hunian,"
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Rumah Susun berkonsep Transit Oriented Development (TOD).
Acara berlangsung di Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2017).
Acara tersebut dihadiri sejumlah menteri.
Baca: Djarot Senang Di Perkampungan Jakarta Semarak Nuansa Merah Putih Jelang 17 Agustus
Di antaranya Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Direktur Utama Perumnas Bambang Triwibowo mengatakan pembangunan rusun tersebut merupakan bentuk kerjasama dalam membangun hunian terintegrasi sarana transportasi kereta Commuter Jabodetabek.
Ia menyebut proyek tersebut adalah upaya Perumnas untuk turut mensukseskan program pemerintah mengacu pada 'pembangunan sejuta hunian'.
"Ini merupakan wujud kerjasama hunian terintegrasi. Ini dalam rangka mensukseskan program pemerintah pembangunan sejuta hunian," ujar Bambang.
Baca: Djarot Ingin Upacara 17 Agustus Diadakan Di Tiap RW
Ia pun kemudian berharap agar rusun tersebr nantinya bisa bermanfaat bagi masyarakat.
Terutama agar mereka bisa memiliki waktu istirahat lebih banyak dan tidak banyak menghabiskan waktu di jalan.
"Dengan adanya rusun ini warga bisa istirahat lebih banyak, tidak habis di jalan," kata Bambang.
Lebih lanjut Bambang menegaskan bahwa pembangunan rusun bisa menghemat biaya transportasi.
Hal tersebut karena masyarakat hanya mengeluarkan uang sebesar Rp 3 ribu saja untuk naik kereta api.
"Juga akan menghemat uang transport, karena hanya sekitar Rp 3.000 untuk naik kereta," kata Bambang.
Nilai investasi proyek pembangunan rusun terintegrasi Commuter Jabodetabek itu mencapai Rp 700 miliar, dengan pembangunan diatas lahan yang luasnya 15.244 meter persegi.
Sementara total lantai yang akan dibangun pada rusun tersebut sebanyak 29 lantai.