Kota Tangerang Selatan Miskin Bank Sampah
"Tahun ini kami belum berhasil meraih Adipura, piagam pun belum dapat. Kami ingin bank sampah dapat membantu Pemkot dan masyarakat pada umumnya"
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Andika Panduwinata
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Kota Tangerang Selatan saat ini mengalami persoalan terkait pengelolaan sampah.
Hal itu diungkapkan langsung Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Tangerang Selatan, Yepi Suherman.
Ia menjelaskan, dari 200 bank sampah yang dibentuk, hanya 50 persen yang saat ini masih aktif. Padahal program tersebut sudah digalakkan sedari tahun 2013 silam.
"Hanya 100 bank sampah saja yang ada laporannya. Kami bentuk itu di tujuh Kecamatan yang ada di Tangsel," ujar Yepi pada Senin (21/8/2017).
Yepi menjelaskan, optimalisasi bank sampah ini sangat berpotensi secara ekonomi.
Dari 100 bank sampah yang aktif, tercatat telah memiliki aset tabungan sampah yang jika dinominalkan bisa mencapai Rp. 1,7 miliar.
"Dana sebesar Rp. 1,7 miliar itu diakumulasikan dalam kurun waktu empat tahun," ucapnya.
Pengelolaan sampah di Tangerang Selatan ini pun terbilang buruk. Yepi mengungkapkan pihaknya akan melakukan pemilihan sampah secara tepat.
Hal itu dilakukan agar sampah - sampah yang terbuang dapat dimanfaatkan kembali. Makanya harus diadakan bank sampahdan tempat pembuangan sampah terpadu (TPST).
"Jadi yang dibuang ke TPA (tempat pembuangan akhir) hanya residunya saja, yang bisa dimanfaatkan dan bernilai ekonomi dikelola di TPST atau bank sampah," kata Yepi.
Minimnya bank sampah tersebut berdampak pada raihan Adipura pada tahun ini.
Tangerang Selatan gagal meraih penghargaan Adipura dan menjadi evaluasi penting dalam mengelola permasalahan sampah.
"Tahun ini kami belum berhasil meraih Adipura, piagam pun belum dapat. Kami ingin bank sampah dapat membantu Pemkot dan masyarakat pada umumnya," ungkap Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany.
Airin menambahkan jajarannya akan melihat produktivitas antarbank sampah dan TPST. Pertimbangan produktivitas bertujuan untuk memberikan insentif bagi pengurus.
"Nanti akan dilihat terlebih dulu sejauh mana kinerjanya. Masukan tentang insentif juga akan kami pelajari," paparnya.