Djarot Mengaku Tidak Berani Menyembelih Hewan Kurban
Di desa yang pernah ia tempati, ia mengaku turut membantu dalam proses penyembelihan hewan kurban.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku tidak ada tradisi khusus dalam merayakan Hari Raya Idul Adha setiap tahunnya.
Ia mengaku hanya menunaikan salat ied seperti momen hari raya sebelumnya.
Setelah itu, aktifitasnya dilanjutkan dengan meninjau sejumlah lokasi.
Hal tersebut lantaran dirinya merupakan seorang pejabat daerah.
"Kalau kami tradisi khususnya ya cuma salat, ya seperti ini, tapi meninjau-ninjau beberapa (tempat)," ujar Djarot, saat ditemui di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (1/9/2017).
Mantan Wali Kota Blitar itu kemudian membeberkan 'kisah' dirinya saat masih merayakan Hari Raya Idul Adha di kota yang pernah ia pimpin, Blitar.
Di desa yang pernah ia tempati, ia mengaku turut membantu dalam proses penyembelihan hewan kurban.
"Kalau waktu di desa di Blitar, (saya) ikut membantu," kata Djarot.
Namun ia kemudian menegaskan, bantuan tersebut bukan untuk menjadi 'tukang sembelih' hewan kurban.
Pasalnya, ia membocorkan bahwa dirinya tidak berani menyembelih hewan kurban karena dirinya tipe orang yang 'tidak tega'.
"(Membantunya) bukan motong ya, karena saya tidak tega, tidak berani," tegas Djarot.
Baca: Ketika Ignasius Jonan dan Mgr Robertus Rubiyatmoko Berorasi di Dies Natalis Unika Soegijapranata
Sedangkan saat memimpin ibukota, politisi PDI Perjuangan itu hanya melakukan tinjauan ke sejumlah wilayah, usai menunaikan salat ied.
"Ya kalau di sini kan saya meninjau beberapa titik," kata Djarot.