Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Satu Pembunuh Pengusaha Garmen Dikenal Baik, Kondisi Ekonominya Kacau Sejak Dipecat

Warga Dusun Sirahan, Desa Pulokulon, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mengaku terkejut dengan penangkapan Sutarto (56).

Editor: Ferdinand Waskita
zoom-in Satu Pembunuh Pengusaha Garmen Dikenal Baik, Kondisi Ekonominya Kacau Sejak Dipecat
tribunjateng/rahdyan trijoko pamungkas
Pasutri Dibantai Seusai Salat Maghrib, Mayat Dibawa Keliling Naik Mobil. Gelar perkara di RS Bhayangkara di Kota Semarang, Rabu 13 September 2017 

TRIBUNNEWS.COM, GROBOGAN - Warga Dusun Sirahan, Desa Pulokulon, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mengaku terkejut dengan penangkapan Sutarto (56).

Warga tak menyangka, Sutarto bisa ikut terlibat dalam kasus pembunuhan yang menewaskan mantan bosnya sendiri, yakni pasangan suami-istri pengusaha garmen di Bendungan Hilir, Jakarta, Husni Zarkasih (53) dan Zakiyah Masrur (53).

Jasad pasutri itu ditemukan terbungkus bedcover di sungai Klawing, Purbalingga, Senin (11/9/2017).

Sutarto dan dua orang pelaku lain, Ahmad Zulkifli (39), warga Kelurahan Cipadu, Kecamatan Larangan, Tanggerang serta Engkos Koswara (33), warga Kecamatan Rancas, Ciamis, diringkus kepolisian di sebuah hotel di Purwodadi, Selasa (12/9/2017) malam sekitar pukul 19.00 WIB.

Baca: Apakah Pil PCC yang Bikin Puluhan Pelajar Kejang-kejang Sejenis Flakka?

Ketiganya diketahui telah menginap di hotel kelas melati tersebut sejak Senin (11/9/2017).

Saat dibekuk, ketiga pelaku tengah asyik berkaraoke dengan ditemani tiga wanita pemandu di hotel Harmoni Indah itu.

Berita Rekomendasi

Sutarto oleh warga desanya dikenal berkepribadian baik.

Selama ini, bapak tiga anak itu tak pernah sekalipun bersinggungan dengan hukum.

Sebagai anak mantan ketua RT, Sutarto cukup terpandang.

Baca: 8 Fakta Indra Piliang, Politikus Golkar yang Terkena Kasus Sabu, Pernah Diperiksa Polisi Soal SMS

Dia adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Kedua orangtuanya adalah petani dan telah lama meninggal dunia.

Sudah puluhan tahun Sutarto merantau ke Jakarta. Ia pun sering pulang ke kampung halaman karena tercatat sebagai bendahara kelompok tani di desanya.

"Sejak kecil Kang Tarto itu nggak neko-neko dan jauh dari perbuatan negatif. Sama warga juga baik sosialisasinya. Kami terus terang kaget begitu mengetahui informasi itu. Kalau pulang biasanya bertani. Punya sawah 1.200 meter persegi," kata Kepala Dusun Sirahan, Sentot Suwarno saat ditemui Kompas.com, Rabu (13/9/2017) sore.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas