Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sempat Beredar Kini Pil PCC Sulit Ditemui di Pasar Pramuka

Obat PCC mulai sulit ditemui di Pasar obat Pramuka, Jakarta Timur, setelah 80-an anak dan orang dewasa kejang-kejang, halusinasi hingga tewas.

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Sempat Beredar Kini Pil PCC Sulit Ditemui di Pasar Pramuka
Tribunnews.com/Amriyono Prakoso
Pasar obat Pramuka, Jakarta Timur. TRIBUNNEWS.COM/AMRIYONO PRAKOSO 

Dua penjual lain, F dan A, mengatakan obat tersebut sudah tidak ada lagi yang menjual di Pasar Pramuka.

Para penjual tanpa kios yang berada di tempat itu, sudah tidak lagi menjual obat yang dinilai berbahaya itu.

"Enggak ada, mas. Bahaya itu obat. Sudah tidak ada yang jual lagi," ucapnya.

Tawarkan Alprazolam
Namun, keduanya menawarkan sebuah obat yang dikatakan oleh mereka keras dengan harga Rp 70 ribu untuk delapan pil.

Obat tersebut bernama Alprazolam dengan komposisi dan efek yang hampir sama dengan PCC.

Obat tersebut dikatakan memiliki khasiat yang lebih baik daripada PCC.

Dari data BPOM pada 2014 lalu, Alprazolam juga sudah ditarik dari peredaran saat 2013 lalu, sama seperti PCC dan juga obat yang mengandung karisoprodol, serta dextromethorphan.

BERITA TERKAIT

"Ini juga sudah ditarik. Asalkan benar pakai obat ini, ya tidak masalah. Ini lebih bagus dari PCC," ucap si penjual mengeluarkan obat itu dari saku celana.

Penjualan obat keras, menurut pengamat farmasi Anthony Charles Sunarjo mengaku heran sebab Carisoprodol masih ada hingga kini mengingat izin edarnya telah ditarik sekitar empat tahun lalu.

Anthony mengatakan harus ada penyelidikan untuk mengetahui dari mana asal Carisoprodol tersebut.

"Jadi kemungkinan yang memang harus dikaji kebenarannya, kemungkinan apakah itu masih sisa dari stok yang tidak tertarik oleh pabrik," kata Anthony.

Kedua, kata Anthony, bisa saja ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan kekosongan-kekosongan yang ada karena masih ada permintaan.

Anthony mengaku tidak semua dokter mengetahui jenis obat tertentu telah ditarik peredarannya.

"Pada saat ditarik belum tentu seluruh dokter yang ada di Indonesia tahu bahwa obat itu sudah ditarik atau pasien terbiasa pakai itu, meskipun obat itu sudah tidak ada masih mencari-cari," kata dia saat diskusi bertajuk 'Obat Terlarang Mengancam Anak-anak Kita' di Menteng, Jakarta, Sabtu (16/9/2017).

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas