Begini Kronologi Kasus Pelajar Korban 'Gladiator' di Bogor, Makam Dibongkar sampai Pelaku Tertangkap
Diketahui, kasus ini kembali muncul di permukaan karena sang ibu, Maria Agnes yang masih sangat terpukul dengan kejadian yang menimpa sang anak.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Beberapa waktu ini, masyarakat menyoroti kasus tewasnya pelajar SMA Budi Mulya, Jalan Kapten Muslihat, Bogor Tengah, Hilarius Christian Event Raharjo.
Diketahui, kasus ini kembali muncul di permukaan karena sang ibu, Maria Agnes yang masih sangat terpukul dengan kejadian yang menimpa sang anak.
Melansir dari Tribun Bogor, Maria Agnes mengungkapkan kejadian nahas tersebut melalui akun media sosialnya dan menjadi viral.
Baca: Masyarakat Antusias Nobar Film G30S/PKI yang Digelar Kopassus
Ia mengatakan Hilarius Christian Event Raharjo menghembuskan napas terakhir akibat tindak kekerasan oleh pelajar dari sekolah negeri di bilangan Bantarjati, Bogor Utara, Kota Bogor.
Maria bercerita, dirinya baru tahu bila sebelum meninggal putranya sempat diadu di tengah lapangan basket.
Pertarungan satu lawan satu tersebut disaksikan oleh puluhan pelajar lain.
"Kejadiannya sebelum pertandingan basket, Hila diminta untuk mewakili sekolahnya, padahal sudah menolak tapi dipaksa, beberapa pelaku promotor sudah dikeluarkan dari sekolahnya, tapi masih ada yang berkeliaran bebas, saya ingin semua yang terlibat mendapat hukuman," katanya kepada wartawan, Jumat (15/9/2017).
Ia juga mengklarifikasi informasi yang beredar bahwa kematian putranya bukanlah disebabkan karena sakit.
"Saya aja baru tahu setelah Hila dimakamkan, ternyata Hila itu dibunuh, diadu dengan pelajar dari sekolah lain, saya tahu dari beberapa saksi dan surat pernyataan dari pelaku," jelasnya.
Lebih jauh dia mengatakan bahwa, ketika itu, dirinya memang menolak dilakukan autopsi terhadap jasad Hila, sehingga kasus tersebut pun seolah menghilang begitu saja.
"Tolong empati sedikit, anak saya yang sehat tiba-tiba disiksa hingga meninggal, kemudian harus menjalani autopsi, saya tidak mau dan akhirnya saya menyembunyikan diri saya," tandasnya.
Diketahui, apa yang dialami oleh Hila adalah tradisi yang digelar pelajar dua sekolah ternama di Kota Bogor.
Melansir dari Tribun Bogor, Hila didesak rekan-rekannya untuk mengikuti tradisi 'Bom-boman' di lapangan basket SMA Negeri 7 Kota Bogor.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.