Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PSK Cantik Dibunuh Pelanggannya Gara-gara Minta Dibayar Lagi

Pada bagian wajahnya penuh luka bekas cakaran. Jenazah korban ditemukan pertama kali oleh temannya, Agus.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in PSK Cantik Dibunuh Pelanggannya Gara-gara Minta Dibayar Lagi
Warta Kota/Bintang Pradewo
Almarhum Murtiyaningsih yang dibunuh di kosan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang wanita bernama Murtiyaningsih (28) ditemukan tewas di kamar kosnya No 309 di Istana Laguna di Jalan Sosial RT 04/02, Daan Mogot, Tanjung Duren, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Kamis (21/9) petang.

Korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa dengan kondisi mem­prihatinkan.

Pada bagian wajahnya penuh luka bekas cakaran. Jenazah korban ditemukan pertama kali oleh temannya, Agus.

"Murtiyaningsih tewas terlentang di atas kasur dengan kondisi pipi terdapat luka cakar. Lalu temannya itu meminta tetangga sebelah untuk melihat kondisi korban," kata Eka Marente, pengelola kos Istana Laguna, Kamis (21/9/2017).

Baca: Si Cantik Murtiyaningsih Dibunuh Pacarnya dengan Cara Dicekik dan Dilempari Asbak

Eka sendiri mengaku baru mengetahui kejadian itu setelah penjaga kosan melaporkan kepada dirinya.

Selanjutnya Eka pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke aparat berwajib.

Berita Rekomendasi

Menurut Eka, kedatang­an Agus ke kamar Murti­yaningsih dikarenakan korban tidak pernah membalas pesan singkatnya.

Padahal Agus sempat mengutarakan ingin bertemu dengan Murtiyaningsih sejak tiga hari lalu dan baru terlaksana pada hari ini.

"Dia (Agus—Red) sih ngakunya kenalan dengan korban lewat media sosial We Chat. Saya sih curiga, dia sering datang ke kosan," tutur Eka.

Belakangan, akhirnya diketahui bahwa tenyata Agus inilah yang menghabisi Murtiyaningsih alias Nana.

Agus dan tiga teman korban lainnya pun langsung dibawa ke Polsek Tanjung Duren untuk dimintai keterangan perihal kejadian tersebut.

Dalam kejadian tersebut Murtiyaningsih juga diketahui kehilangan dua ponsel miliknya yang diketahui tidak lama setelah penemuan korban.

Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren AKP Rensa Sastika memastikan ada unsur penganiayaan sebelum korban ditemukan tewas.

Bertengkar

Sebelum menghabisi Nana, Agus dan korban sempat bertengkar hebat. Untuk menutupi aksinya, pelaku yang disebut Lee Min Ho itu memakai sarung tangan karena tangannya digigit oleh korban.

Petugas keamanan indekos, Ade Kristianto (30) mengatakan Agustinus sempat tidak mengakui perbuatannya.

"Saya kan kemarin ke Polres dan menjadi saksi atas kasus ini. Di sana Agus tidak mengaku kalau dia yang membunuh. Sampai akhirnya dia mengaku melempar asbak ke korban," ucap dia.
'
Menurutnya, pertengkaran korban dengan pelaku tidak terdengar. Akan tetapi saat di-BAP polisi, kata dia, tangan Agustinus luka dan ditutupi dengan sarung tangan.

"Tangan pelaku luka karena digigit korban. Terus ditutupi dengan sarung tangan," ungkap dia.

Awalnya Agus disangka sebagai kekasih korban. Namun belakangan diketahui bahwa ia baru sekali ini mengenal korban.

Lewat medsos

Wakapolres Metro Jakarta Barat, AKBP Adex Setiawan menjelaskan kronologi kejadian berawal saat korban berkenalan lewat media sosial.

Pelaku ingin memesan jasa prostitusi online terhadap korban.

"Dalam hal ini, terindikasi korban adalah perempuan yang menjajakannya bahwa dia butuh teman dan berbayar, pelaku menanggapi dan terjadi pertemuan itu," kata Adex di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (22/9).

Setelah berkenalan lewat aplikasi Wechat, kata Adex, hubungan komunikasi pun terjalin.

Pelaku dan korban melakukan transaksi dan dilayani kebutuhan seksualnya.

Selama ini, kata Adex, korban bekerja sebagai PSK online sendirian, tidak dalam satu manajemen khusus.

"Kemudian berlanjut transaksi dan uangnya kurang. Di situ adanya konflik dan terjadi pembunuhan. Korban kemudian dipakaikan baju kembali. Pelaku sempat keluar kamar dan kembali lagi. Saat itu korban sudah meninggal dunia," ucap dia.

Menurutnya korban tidak melakukan apa-apa yang menyebabkan pelaku tersinggung.

"Elu kurang bayar nih. Harusnya elu bayar 500.000 kenapa elu bayar 150.000. Kalau nggak gue teriak nih. Gue panggil preman.' Begitu kira-kira ucapan korban ke pelaku. Pelaku panik hingga terjadi pembunuhan itu," ucap dia.

Agus mengaku tidak sengaja membunuh korban karena dilanda kepanikan. "Karena saya panik korban mau memanggil preman dan mau mukulin saya," kata dia kemarin.

Agus juga membenarkan bahwa uang untuk membayar jasa PSK online kurang. Diketahui tarif korban untuk sekali kencan Rp 500.000. Namun, ia hanya punya uang Rp 150.000. "Kurang Rp 350.000," kata dia.

Ditembak

Adex mengatakan polisi terpaksa menembak kaki pelaku lantaran melawan saat ingin diamankan. Pelaku ditangkap di sekitar lokasi kejadian. "Pastinya begitu. Karena pelaku melakukan perlawanan," ucapnya.

Selain membunuh korban, kata dia, pelaku juga mengambil barang berharga milik korban, seperti iPhone dan uang milik korban.

"Uang ini ada uang lima negara, dolar, Thailand, Vietnam, ini diambil dari dompet korban. Barang lainnya adalah hp, dijual sisa 2,7 juta," kata dia.

Pelaku akan disangkakan Pasal 338 juncto 365 KUHP dengan ancaman hukuman penjara 20 tahun penjara.

AKBP Adex Setiawan menjelaskan korban mengalami luka cukup parah. Karena benda tumpul dan dicekik oleh pelaku.

"Korban luka di muka, leher, bekas tekanan tangan. Luka cakaran ada di pelaku dan luka gigitan. Dia ngga bisa mengelak karena di kuku korban ada daging pelaku," ucap dia. (bin/jhs)

Baca selengkapnya di Harian Warta Kota edisi Sabtu, 23 September 2017

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas