Warga Bekasi Usir Pemilik Situs Nikah Siri
Warga Perumahan TNI AU Angkasa Puri, Jatikramat, Jatiasih, Kota Bekasi, geram dengan adanya alamat kantor admin situs www.nikahsirri.com
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Perumahan TNI AU Angkasa Puri, Jatikramat, Jatiasih, Kota Bekasi, geram dengan adanya alamat kantor admin situs www.nikahsirri.com di wilayah mereka.
Bahkan warga meminta pencetus situs itu, Aris Wahyudi (49), agar hengkang dari lingkungan mereka.
"Kalau dia tidak mau mengubah alamat kantor itu dari lingkungan ini, yah warga minta dia pindah ke daerah lain," kata Ketua RW setempat, Catur Nur Setiadi (53) pada Sabtu (23/9).
Menurut Catur, warga merasa tercoreng dengan adanya pemasangan alamat rumah setempat sebagai kantor situs nikahsirri.com.
Sebab situs tersebut menyediakan jasa pernikahan secara siri secara gamblang.
Bahkan pemilik akun, Aris Wahyudi menyediakan jasa lelang keperawanan bagi kaum perempuan yang ingin dipinang oleh laki-laki secara siri.
Hal inilah yang membuat warga setempat geram dan menolak keras adanya kantor admin tersebut.
"Kami tetap tidak setuju bila ada kantor seperti itu di sini," ujar Catur.
Munculnya situs internet www.nikahsirri.com yang menawarkan paket pernikahan siri secara online menjadi perbincangan publik beberapa hari belakangan.
Situs ini menawarkan kepada klien baik pria maupun wanita yang ingin mencari pasangan secara mudah dan penuh kepastian.
Saat pertama kali membuka situs itu, ada tampilan seorang perempuan cantik dan tulisan Nikah Sirri, Mengubah Zina Menjadi Ibadah.
Bahkan sang calon yang hendak menikah siri bisa melihat dan mencari pasangannya untuk dinikahi.
"Pada prinsipnya di dunia ini seperti lelang. Pria yang tampan akan dipilih oleh wanita untuk dijadikan suami," kata Aris Wahyudi kepada Wartakotalive.com saat ditemui di rumahnya, Perumahan Angkatan TNI AU Angkasa Puri, Jatiasih, Kota Bekasi, Sabtu (23/9).
Aris juga menganggap, program nikah siri yang digagasnya itu sangat berbeda dengan pelacuran. Sistem pelacuran, kata dia, nilai uang yang diberikan ditentukan oleh mucikari dan perempuan yang dipilih dipaksa harus melayani.
"Kalau ini terserah antara kedua belah pihak. Kalau pihak yang dipilih menolak, justru nanti rating (peringkat) mereka di situs akan turun," ujar Aris.