Garang Saat Bubarkan Kebaktian Anak di Rusun Pulogebang, Joker Akhirnya Minta Maaf dan Ngaku Khilaf
Saat beberapa warga memintanya untuk bicara baik-baik emosinya malah semakin memuncak.
Penulis: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM - Dua hari ini, warga dihebohkan dengan video aksi seorang warga Rumah Susun (Rusun) Pulogebang membubarkan kebaktian anak, Sabtu (23/9/2017).
Dalam video yang beredar, pria yang belakangan diketahui bernama Nasoem Sulaiman alias Joker itu tampak menenteng kapak di tangan kiri dan gergaji di tangan kanan.
Ia bicara dengan nada tinggi meminta agar acara kebaktian saat itu dibubarkan.
Saat beberapa warga memintanya untuk bicara baik-baik emosinya malah semakin memuncak, sehingga membuat anak-anak menangis.
Ia juga sempat setengah menantang saat warga ingin memanggil ketua RT.
Begitupun saat warga berniat memanggil petugas kepolisian, ia mengaku malah mengaku senang bila polisi datang.
Namun tak lama setelah petugas datang, Joker akhirnya mengaku khilaf dan minta maaf.
Seperti dikutip Kompas.com, Kepala Unit Pengelola Rusunawa Pulogebang Ageng Darmintono mengatakan Joker sudah menyesali perbuatannya.
"Tadi sudah menyatakan menyesal, meminta maaf, dan tidak akan mengulangi lagi," ujar Ageng ketika dihubungi, Minggu (24/9/2017).
Ageng mengatakan Joker sendiri merupakan warga rusun yang bekerja sebagai tukang bangunan.
Joker yang baru pulang kerja merasa terganggu dengan kegiatan itu.
Ketika lewat di lantai 3 Blok F, Joker secara spontan membubarkan ibadah kebaktian anak-anak yang saat itu sedang berlangsung.
Ageng mengatakan saat itu Joker sedang membawa alat kerjanya seperti gergaji, linggis, palu, sama kampak.
Saat membubarkan, Joker sedang membawa-bawa alat kerjanya itu.
Ageng menyayangkan sikap Joker yang berbuat seperti itu kepada warga.