Kios di Pasar Pramuka Bakal Tutup Selama Sepekan
Kurang lebih 294 kios di Pasar Pramuka pagi ini tidak melayani aktivitas jual beli.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kurang lebih 294 kios di Pasar Pramuka pagi ini tidak melayani aktivitas jual beli.
Tutupnya Pasar Pramuka ini dikarenakan para pedagang akan mengajukan izin peralihan dari apotek rakyat ke apotek reguler.
Rencananya, penutupan berlangsung hingga satu minggu ke depan, hingga izin yang diajukan direalisasi.
"Kami rencana akan tutup satu minggu, namun jika ada kebijakan pemerintah bisa lebih cepat mengeluarkan perizinan ini, maka kami akan segera buka kembali," kata Yoyon, Sekjen Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka, Selasa (26/9/2017).
Dengan penutupan yang dilakukan oleh sejumlah pedagang Pasar Pramuka ini, Yoyon tak menampik bahwa para pedagang akan mengalami kerugian yang cukup besar.
"Jelas rugi, daripada kita dibilang melanggar hukum, kami juga tidak mau. Intinya kami para pedagang ini berdagang sesuai koridor hukum," ujarnya.
Bahkan jika nantinya izin tidak turun secara cepat, para pedagang akan tetap menunggu hingga izin keluar, sehingga para pedagang memiliki payung hukum untuk berdagang sebagai apotek rakyat.
"Kita akan berusaha terus, saya yakin pemerintah peduli dengan rakyat kecil," ucapnya.
Penutupan ratusan ruko Pasar Pramuka ini lantaran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 284/MENKES/SK/III/2007 tentang Apotek Rakyat telah dicabut, sehingga para pedagang tidak memiliki payung hukum.
Untuk itu para pedagang akan mengajukan izin kembali atas Permenkes 284 Tahun 2017 ini, agar menghindari dampak negatif serta terpaan isu yang mengatakan bahwa Pasar Pramuka menjual obat secara ilegal.