Siswa SD Disuruh Anak Punk Beli Rokok Pakai Uang Palsu, Eh Malah Dianiaya
Kasus dugaan penganiayaan terhadap anak di bawah umur kembali terjadi di Wilayah Bogor.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Kasus dugaan penganiayaan terhadap anak di bawah umur kembali terjadi di Wilayah Bogor.
Kali ini, siswa kelas 6 SD Polisi 5 Kota Bogor, MJ (11) menjadi korban dugaan kekerasaan yang dilakukan oleh orang dewasa.
Orang tua korban, SP (11) menjelaskan, kejadian itu bermula saat putranya hendak pulang ke rumah usai pulang sekolah pada Selasa (3/10/2017) sore.
MJ pulang seorang diri dengan menaiki angkutan kota (angkot) di Jalan Kapten Muslihat, Kota Bogor.
Ketika itu, MJ bertemu dengan seorang anak yang mengaku siswa SD Polisi 5 yang berinisial AD. MJ ditepak bagian pundaknya dan diajak naik angkot 02.
"Di angkot ada dua anak punk sama anak kecil yang mengaku sekolah di SD Polisi 5, sebelumnya anak saya lihat nama anak kecil itu di seragamnya," katanya saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Jumat (6/10/2017).
Menurut SP, selama dalam perjalanan, MJ tidak sadarkan diri. Saat itu, MJ dan AD beserta anak punk pun turun di sekitar Terminal Laladon.
Kemudian, lanjutnya, putranya diminta untuk membeli rokok oleh dua anak punk tersebut. MJ membeli rokok ditemani AD.
Baca: Alasan Cristiano Ronaldo Tak Mau Ada Tato di Tubuhnya Terungkap
"Bawa uang kertas Rp 10 ribuan dua sama dua koin Rp 500, waktu itu pemilik warung sadar kalau ternyata uang Rp 10 ribuan itu palsu," terangnya.
Setelahnya, AD dan MJ pun mencoba melarikan diri, namun MJ justru tertangkap oleh pemilik warung itu.
"Nah disitu anak saya baru sadar, setelah diseret-seret, dan kena tampar," jelasnya.
Dia melanjutkan bahwa pada hari itu juga dirinya langsung menjemput putranya. SP mengetahui lokasi warung setelah menelepon MJ.
"Saya telepon anak saya yang ngangkat si pemilik warung, ya udah saya jemput anak saya," katanya.