Luas Rusun di TOD Dinaikkan Menjadi 32 Meter Persegi
Pembangunan rusun sudah dimulai di Stasiun Tanjung Barat, Pondok Cina, Senen, Juanda, dan Tanah Abang.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah meningkatkan luasan tipe rumah susun untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang dibangun di kawasan Transit Oriented Development (TOD).
Saat ini pemerintah memang tengah mengembangkan hunian yang langsung terintegrasi dengan pusat-pusat transportasi seperti Kereta Api dan Transjakarta.
Baca: Seusai Dilantik, Sri Sultan Sebut Pintu Yogyakarta Sedang Menghadap Selatan
Pembangunan rusun sudah dimulai di Stasiun Tanjung Barat, Pondok Cina, Senen, Juanda, dan Tanah Abang.
Di tiap-tiap rusun disediakan sekitar 30 persen hunian dari jumlah ratio unit untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Sebelumnya tipe yang disediakan adalah tipe 22 meter persegi seperti yang diterapkan di TOD pertama yaitu di TOD Tanjung Barat.
Namun menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno tipe tersebut terlalu kecil sehingga diperbesar menjadi 32 meter persegi mulai dari TOD Pondok Cina hingga TOD berikutnya.
"Perbandingannya kalau 22 itu kurang nyaman untuk sekeluarga kalau 32 itu bisa ada 2 kamar. 1 kamar bapak ibunya, 1 kamar anak-anaknya. Ini yang didorong terus ditiap ada pembangunan harus ada MBRnya," ucap Rini saat ditemui di TOD Stasiun Juanda, Rabu (10/10/2017).
Harga yang awalnya untuk MBR permeter sebesar Rp 9 juta pun diturunkan menjadi Rp 7 juta permeternya.
Atau apabila dikalkulasikan satu unit tipe 32 untuk MBR seharga Rp 224 juta.
"Kalau dari harga itu bisa sampai Rp 9 juta per meter dari PUPR, tapi harganya kita minta tekan jadi Rp 7 juta. Jadi makanya MBR ditargetkan harganya Rp 7 juta dan besar 32 meter persegi," ucap Rini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.