Jubir Bantah Rombongan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno Ditilang Saat Hadiri Acara di Puncak Bogor
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Anies Baswedan-Sandiaga Uno dituding membuat macet di Puncak Bogor saat mengikuti acara Tea Walk Pemprov DKI.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Anies Baswedan-Sandiaga Uno dituding membuat macet di Puncak Bogor saat mengikuti acara Tea Walk Pemprov DKI, Sabtu (21/10/2017).
Mereka dianggap tidak kordinasi saat tiba di Bogor, serta rangkaian kendaraanya melanggar sejumlah aturan.
Hal tersebut dibantah juru bicara Anies-Sandi, Naufal Firman Yursak.
Baca: Anies Baswedan Terima Amanah dari PWNU Jakarta Saat Hadir di Masjid KH Hasyim Asyari
Ia mengatakan tidak benar adanya penilangan terhadap rangkaian Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Perjalanan dari gerbang tol Ciawi sudah dikawal Polres Bogor dan Dishub Bogor. Baik menuju ke Gunung Mas, hingga turun kembali melewati Cibinong, Jawa Barat, rangkaian Gubernur masih dikawal Dishub dan Kepolisian," kata Firman dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews, Sabtu (21/10/2107) malam.
Baca: Kapolres Bogor Sebut Macet 10 Km di Puncak Akibat Acara Anies-Sandi
Ia juga membantah bila Pemprov DKI tidak kordinasi saat hendak melewati kawasan puncak menuju lokasi acara di Gunung Mas, Bogor.
Pemprov DKI telah bersurat melalui Dinas Perhubungan kepada aparat di Bogor.
Surat dengan nomor 5150/1.731-1 tertanggal 10 Oktober 2017 dibuat Dinas Perhubungan dan ditandatangani Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah.
Surat tersebut ditujukan kepada Kakorlantas Mabes Polri dengan perihal Permohonan Bantuan Perlintasan VVIP dan Pengaturan Lalu Lintas.
Baca: Bikin Kacau Lalin di Jalur Puncak, Panitia Acara Anies-Sandi Ditilang
"Tak hanya itu, surat tembusan ke Polres Bogor juga telah dikirim dan diterima pada tanggal 12 Oktober atas nama Nurdin (surat dan bukti tanda terima terlampir," Katanya.
Menurut Firman saat tiba di Bogor, rombongan Gubernur sepenuhnya dipandu petugas pengawalan dari Polres Bogor dan Dinas Perhubungan menuju jalur alternatif.
Rute yang dilewati ditentukan Patwal, termasuk saat melewati ruas jalan raya puncak sepanjang kurang lebih 3 km menuju jalur alternatif dengan mengikuti panduan Patwal Polres Bogor.
"Rombongan kemudian turun melalui jalur alternatif (bukan melalui jalur utama yang berlaku one way) hingga ke Kota Bogor melalui jalur alternatif tapos Ciawi. Di bagian inilah terjadi miskomunikasi dari jajaran tim pengawalan,"Katanya.
Menurutnya, panitia kegiatan Soliditas dan Solidaritas Anggota Korpri Provinsi DKI Jakarta telah berkoordinasi baik dengan pengelola kawasan dan kepolisian terkait rencana kegiatan.
Kepadatan di jalur Puncak pada akhir pekan memang kerap terjadi, ditambah dengan adanya beberapa titik perbaikan jalan.
"Pihak penyelenggara rangkaian acara Korpri Provinsi DKI Jakarta memohon maaf atas ketidaknyamanan pengguna jalan di jalur menuju Puncak atau sebaliknya," katanya.