Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dendam Terhadap Bos, Pedagang Seblak Tikam Yopi Hingga Tewas

Dari keterangan saksi mata dan pelaku, motif penikaman yang dilakukan Zulkarnaen adalah karena dendam

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dendam Terhadap Bos, Pedagang Seblak Tikam Yopi Hingga Tewas
Warta Kota/Rangga Baskoro
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK -- Motif penusukan terhadap Yopi Ridwan (41) penjual seblak, oleh Zulkarnaen (21) pekerjanya yang membantu menjual seblak, di rumah Yopi di Perumahan Wisma Mas, RT 6/10, Kelurahan Cinangka, Sawangan, Depok, Selasa (24/10/2017) pagi sekitar pukul 09.30, akhirnya mulai terkuak.

Kapolsek Sawangan Ajun Komisaris Suwardji menuturkan, dari keterangan saksi mata dan pelaku, motif penikaman yang dilakukan Zulkarnaen adalah karena dendam.

"Sementara, motifnya adalah dendam dan kesal," kata Suwardji.

Dendam Zulkarnaen itu papar Suwardji berawal, seminggu lalu, saat Zulkarnaen meminjam sepeda motor Yopi.

"Saat itu, Zulkarnaen jatuh dan sepeda motor Yopi rusak. Sedangkan Zulkarnaen, tangan kanannya terkilir," kata Suwardj.

Karena, sepeda motor yang rusak, Yopi meminta Zulkarnaen meminta uang ke orangtuanya di Makassar Sulsel untuk memperbaiki motor.

"Zulkarnaen pun dikirim uang oleh orangtuanya Rp 700.000 untuk memerbaiki motor korban," katanya.

Berita Rekomendasi

Uang itu lalu diserahkan Zulkarnaen ke Yopi.

"Setahu Zulkarnaen, biaya untuk perbaikan motor tidak sampai Rp 700.000. Karenanya Zulkarnaen meminta uang Rp 50.000 dari uang sisa itu untuk biaya urut tangannya yang terkilir," kata Suwardji.

Namun sudah beberapa hari diminta, kata Suwardji, Yopi tak juga memberikan uang Rp 50.000 untuk biaya urut tangan Zulkarnaen.

"Apalagi, Zulkarnaen merasa uang itu adalah uang dari orangtuanya. Tapi, waktu diminta ke korban, korban selalu bilang besok terus," kata Suwardji.

Akhirnya, kata dia, Zulkarnaen dendam dan kesal kepada korban.

Semuanya memuncak pada Selasa (24/10/2017) saat Zulkarnaen kembali meminta uang Rp 50 ribu ke Yopi.

"Korban kembali tidak memberi dan mengatakan besok terus," kata Suwardji.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas