Paniknya Keluarga Korban Kebakaran Pabrik, Nekat Hentikan Mobil di Jalan
Said, korban selamat saat meledaknya pabrik petasan di Kosambi Tangerang Banten mengisahkan kepanikan keluarganya saat kejadian.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Said, korban selamat saat meledaknya pabrik petasan di Kosambi Tangerang Banten mengisahkan kepanikan keluarganya saat kejadian Kamis (26/10/2017) lalu
Said yang telah berada di RS. BUN sejak pukul 11 siang, baru bisa bertemu istri dan keluarganya sekitar pukul 14 siang.
Kerabatnya yang berada di Desa Cengklong, Kp. Talok, Gg. Sahabat, RT. 13 RW. 07, Kosambi, Kabupaten Tangerang baru mendapat kabar bahwa Said tengah dirawat di RS. BUN yang berjarak sekitar 600 meter dari lokasi kejadian. Sebelumnya, keluarga Said juga berinisiatif untuk ke pabrik pusat tempatnya bekerja di bundaran Jl. Raya Kamal.
Mertua Said, Komar bahkan menuturkan setelah mendengar kabar pabrik petasan meledak dari seorang kawan, dirinya bahkan nekat menyetop mobil pribadi di Jl. Raya Salembaran untuk mencari Said di pabrik pusat tempatnya bekerja.
"Saya udah nggak mikir apa-apa waktu itu, langsung malang aja mobil, minta dianterin. Abis saya jelasin, alhamdulillah orangnya mau nganterin saya ke pabrik. Tapi sampe sana nggak ada apa-apa. Said juga nggak ada. Sempet diomelin juga sama yang punya mobil," ungkap Komar sambil teraenyum dan sesekali tertawa mengingat kejadian itu.
Setelah mendapat kabar bahwa Said tengah dirawat di RS. BUN, Komar kemudian meminta tumpangan kepada temannya di sana untuk mengantar ke RS. BUN.
Dengan hati yang masih khawatir, akhirnya di sana Komar bertemu dengan Said yang menderita luka bakar ringan di bagian lengan bersama istri Said dan keluarganya.
Ketika bertemu dengan Said, istrinya menangis melihatnya tengah terbaring di ranjang rumah sakit.
Bahkan saat itu juga, istrinya yang tengah emosional langsung memarahi Said agar tidak bekerja di pabrik lagi.
"Ya kalau bisa jangan. Cari pabrik laen kek, dagang-dagang aja kek, mikir ke anak!" ungkap Said menirukan omelan istrinya ketika di rumah sakit.
Sejak kejadian naas tersebut Said yang yelah bekerja di pabrik kembang api itu selama setahun kebelakang diwanti-wanti oleh seluruh keluarganya untuk tidak kembali bekerja di pabrik itu.
Menurut Said, keluarganya tidak ingin hal kejadian serupa kembali menimpa Said.
Ia pun mengiyakan kemauan keluarganya untuk tidak kembali bekerja di pabrik itu apapun yang terjadi.