Sandiaga Janjikan Kesejahteraan Bagi Para Buruh, Ini Kata Buruh
Sandiaga yang memakai seragam Pakaian Dinas Harian (PDH) berwarna khaki naik ke atas mobil komando untuk berbicara dengan massa buruh.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menemui massa buruh dari Koalisi Buruh Jakarta yang berada di depan Balai Kota DKI Jakarta, pada Selasa (31/10/2017) sore.
Berdasarkan pemantauan, Sandiaga yang memakai seragam Pakaian Dinas Harian (PDH) berwarna khaki naik ke atas mobil komando untuk berbicara dengan massa buruh.
Di awal pembicaraan, dia menggelorakan semangat kepada para buruh.
"Masih semangat? Masih semangat? Hidup Buruh, Hidup Buruh, kurang keras Hidup Buruh," kata Sandiaga, kepada buruh dari atas mobil komando, Selasa (31/10/2017).
Setelah menunaikan ibadah Shalat Ashar, dia menepati janji menemui para buruh.
Dari atas mobil komando, dia berjanji selama menjabat memimpin ibu kota bersama Anies Baswedan, akan mensejahterakan para buruh.
"Mudah-mudahan kita bisa menghadirkan kebijakan yang mensejahterakan buruh. Sehingga, Jakarta bisa lebih baik lagi, amin, lebih sejahtera lagi, amin," kata Sandiaga.
Baca: Polisi Gerebek Pabrik Pupuk Palsu di Bekasi
Puluhan ribu peserta aksi mengatasnamakan Koalisi Buruh Jakarta menggelar aksi penyampaian pendapat di Balai Kota, Jakarta Pusat, pada Selasa siang.
Aksi penyampaian pendapat itu dilakukan untuk menuntut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar Rp 4 juta.
"Kami ingin upah dibulatin saja menjadi Rp 4 juta. Bukan Rp 3,9 juta," tutur salah satu orator di atas mobil komando di depan Balai Kota Jakarta.
Dia menuntut janji kampanye Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno yang menjanjikan upah buruh harus lebih besar dari daerah penyangga, seperti Bekasi.
"Jangan hanya janji-janji doang. Kami mau dia merealisasikan itu," kata dia sambil memberikan semangat kepada para demonstran.
Selain itu, massa juga menuntut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta, Priyono, untuk diganti, karena telah melindungi para pengusaha.
"Kami meminta Priyono diturunkan sebagai Disnaker karena melindungi dan membantu para pengusaha," ujarnya.