Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Driver Ojek Online Demo di Istana, Order Fiktif Berhamburan

Kesepakatan untuk berunjuk rasa dengan alasan penetapan tarif dan bonus yang ditetapkan Gojek Indonesia selaku pengelola Gojek tidak wajar.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Driver Ojek Online Demo di Istana, Order Fiktif Berhamburan
TRIBUNNEWS.COM / Fransiskus Adhiyuda
Aksi ojen online 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbarengan dengan aksi unjuk rasa yang dilakukan dengan ratusan pengemudi ojek online, order atau pesanan fiktif diungkapkan Aa (38), pengemudi Go-Jek Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan mulai berhamburan sejak Kamis (23/11/2017) pagi.

Dia yang tidak tergabung dalam paguyuban Go-Jek itu lantas mencoba mengambil sejumlah order yang masuk dalam aplikasi miliknya.

Karena menurutnya, kesepakatan untuk berunjuk rasa dengan alasan penetapan tarif dan bonus yang ditetapkan Gojek Indonesia selaku pengelola Gojek tidak wajar.

 "Bukannya nggak sepakat sama temen-temen yang lain, tapi kita mau apa? bisa apa? Pemerintah aja nggak bisa ngatur (tarif dan bonus), apalagi kita yang mitra. Diputuskan kontrak, kita mau apa?," ungkapnya.

Karena itu, imbauan untuk tidak mengambil order dari sesama pengemudi Go-Jek lainnya sejak Rabu (22/11/2017) lalu terpaksa diabaikannya.

Baca: Sri Mulyani Puas Renovasi Istora Senayan Ikuti Gaya Kids Zaman Now

Dia tetap mencoba mengambil satu per satu order yang masuk bersusulan sejak Kamis (23/11/2017) pagi itu.

Berita Rekomendasi

Namun, lanjutnya, order yang diambilnya justru segera dibatalkan.

Sementara, beberapa pesanan lainnya disebutkannya justru tidak bertuan dan terpaksa dibatalkannya lantaran nomor pemesan tidak aktif atau tidak dijawab.

"Kayaknya itu sengaja, orderannya dari driver lain, kayaknya buat sweeping. Saya juga sekarang jadi khawatir, soalnya performa jadi malah turun, soalnya kan saya cancel (batalkan) order. Jadi serba salah," ungkapnya.

Terkait hal tersebut, dirinya berharap agar pemerintah dapat menetapkan kebijakan soal penetapan tarif maupun bonus pekerjaan ojek online.

Sehingga, pengelola tidak lagi mengubah tarif dan bonus sepihak hingga merugikan pengemudi ojek online.

"Kami ini orang kecil, nggak bisa apa-apa. Kalau nggak narik, anak-bini mau dikasih makan apa? Apalagi kerjaan lagi susah sekarang, ya cuma dari Go-Jek ini lah saya bisa bertahan," ujarnya menunjukkan video dan photo ratusan Go-Jek yang berunjuk rasa di depan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia pada Kamis (23/11/2017) siang ini.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas