Pemprov DKI Akan Gelontorkan Anggaran Rp 40 Miliar Untuk Beli Alat Berat Dari PT Pindad
Pemerintah DKI Jakarta menganggarkan Rp 40 miliar untuk pembelian alat berat, satu diantaranya untuk alat pengangkut sampah.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com,Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pemerintah DKI Jakarta menganggarkan Rp 40 miliar untuk pembelian alat berat, satu diantaranya untuk alat pengangkut sampah.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno melakukan pertemuan dengan PT Pindad Persero, Jumat (24/11/2017) pagi.
Baca: KAHMI Gandeng Kadin Perkuat Orientasi Kewirausahaan
Dalam pertemuan yang berlangsung di Balai Kota DKI Jakarta tersebut, Sandiaga berencana akan membeli alat berat dari PT Pindad.
Alat berat tersebut dibeli untuk kebutuhan empat sektor guna merealisasikan program-program Pemerintahan Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Baca: Aburizal Bakrie Minta Seluruh Kader Golkar Hormati Keputusan Rapat Pleno Soal Kasus Setya Novanto
"Di sumber daya air ada eksepator-eksepator yang bisa dipakai, di Damkar ada beberapa equipment yang bisa disuplai Pindad," ujar Sandi, Jumat (24/11/2017).
Kemudian, Pemprov DKI pun akan membeli alat pengangkut sampah untuk dinas kebersihan dan lingkungan hidup.
"Termasuk dari dinas lingkungan hidup, dan kebersihan, juga mengatakan bahwa mereka perlu dan mereka sedang mencari suatu terobosan untuk bisa memakai produk-produk dalam negeri," ujar Sandiaga.
Baca: ICW: Berdasarkan Data KPK, Hakim Kusno Tercatat Baru 1 kali Laporkan Harta Kekayaannya
Lebih lanjut Sandi mengatakan, Pemprov DKI akan melakukan kerjasama dalam penciptaan lapangan kerja dalam kerjasama tersebut.
"Jadi nanti kita follow up-nya akan ada MOU, antara kami dan Pindad atau antara BUMD bersinergi dengan Pindad," katanya.
Baca: Periksa CCTV, Ini yang Terlihat Saat Setya Novanto Kecelakaan
Ia ingin pihaknya bisa menciptakan lapangan pekerjaan dengan anggaran pengadaan tersebut.
"kita bisa berikan keperpihakan pada Pindad dan mereka bisa mendorong ekonomi bisa bergerak dan lapangan kerja baru dan berkualitas bisa tercipta," ujar Sandi.