Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kronologi Anggota TNI Di Bekasi yang Menyambi Jadi Tukang Ojek Jadi Korban Pengeroyokan

“Mas ini jalan umum, tolong bawa motornya pelan-pelan,” kata Shobirin menirukan ucapan Ferry, Senin (4/12/2017) siang.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Kronologi Anggota TNI Di Bekasi yang Menyambi Jadi Tukang Ojek Jadi Korban Pengeroyokan
TribunnewsBogor.com/Damanhuri
Ilustrasi. 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Kasus pengeroyokan yang dialami Sersan Mayor Mangatas Simanjuntak, anggota Komando Distrik Militer (Kodim) 0507 Bekasi di Gerbang Tol Bekasi Timur, Kota Bekasi, Minggu (3/12/2017) dini hari dipicu persoalan sepele.

Korban yang saat itu bekerja sampingan sebagai tukang ojek ini menjadi korban salah sasaran tersangka, Juliantono Hutagalung (27).

Baca: Anggota TNI Dikeroyok 20-an Orang Saat Menyambi Jadi Tukang Ojek di Bekasi

Perwira Seksi Intelijen Kodim 0507 Bekasi, Letnan Satu Shobirin mengatakan, sebelum pengeroyokan itu terjadi, tersangka Juliantono sempat berkelahi dengan tukang ojek lainnya bernama Ferry.

Pada Sabtu (2/12/2017) siang, Ferry menegur Juliantono karena mengemudi sepeda motor dengan kecepatan tinggi sampai dia terkena cipratan air jalanan.

“Mas ini jalan umum, tolong bawa motornya pelan-pelan,” kata Shobirin menirukan ucapan Ferry, Senin (4/12/2017) siang.

Baca: Personel Satpol PP DKI Dibenahi Guna Mencegah Praktik Penyalagunaan Wewenang

BERITA REKOMENDASI

Tidak terima ditegur, Juliantono turun dari sepeda motor hingga terlibat percekcokan.

Namun, tantangan berkelahi itu diabaikan Ferry karena saat itu dia sedang berboncengan dengan sang istri.

Keesokan harinya, Minggu (3/12/2017) dini hari, Juliantono kembali menghampiri Ferry untuk mengajak berkelahi.

Bukannya menang, Juliantono justru kalah berkelahi melawan Ferry.

Baca: Ribuan Anggota Satpol PP DKI Jakarta Dimutasi Atas Perintah Gubernur Anies Baswedan


Tidak terima atas kekalahannya, tersangka pulang dan kembali ke lokasi bersama teman-temannya sambil membawa senjata tajam celurit dan pistol air softgun jenis FN.

“Tapi saat dia (Juliantono) kembali ke lokasi, saudara Ferry sudah tidak ada di tempat. Di lokasi ada Serma Mangatas dan ketiga temannya sedang mangkal menunggu penumpang,” ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas