Malas ke Toilet, Ada Warga DKI Tampung Urine di Botol Lalu Dibuang ke Kali
Kesadaran masyarakat yang minim, sambung Munzir, menjadi penyebab kondisi Kali Jati Bunder kerap kembali kotor dalam hitungan jam usai dibersihkan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Munzir, Kepala Regu UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Pusat mengatakan, Kali Jati Bunder kerap kembali kotor dalam hitungan jam setelah dibersihkan di pagi hari.
"Ini sudah kita kerjain, sudah bersih. Besok pagi jam 8 sudah kotor lagi. Kita jalan sedikit saja, nanti ada lagi sampah baru. Begitu saja setiap hari. Mungkin kalau sudah digusur baru ada perubahan," ujar Munzir di lokasi, Selasa (5/12/2017).
Padahal, ia bersama tim pembersih menyediakan ratusan karung di dekat rumah warga yang tinggal di bantaran kali, agar mereka tak perlu lagi membuang sampah-sampah ke Kali Jati Bunder.
Baca: Kali Jati Bunder Dipenuhi Sampah Pembalut Wanita dan Popok Bayi
Meski begitu, karung tersebut malahan kosong tak dipenuhi oleh sampah.
"Ratusan karung kita sebar di pinggiran kali biar jangan sampai buang di kali, nanti karung kita yang angkat. Cuma perumahan di sini kan berderet, ada yang tingkat juga. Nah, yang tinggal di atas itu kadang buang ke kali karena malas turun ke bawah. Bahkan, ada yang males buang air kecil, mereka buang air di botol terus buang ke kali,” ungkap Munzir.
Kesadaran masyarakat yang minim, sambung Munzir, menjadi penyebab kondisi Kali Jati Bunder kerap kembali kotor dalam hitungan jam usai dibersihkan.
"Mereka anggap kali ini kayak bak sampah. Makanya kita tiap hari bersihin. Harapannya biar masyarakat sadar kebersihan. Mereka juga yang rugi (kalau kotor). Misalnya bersih kalinya kan enak, enggak gampang kena penyakit," tuturnya. (*)
Penulis: Rangga Baskoro