Pelajar Ini Bawa Celurit Bertuliskan Huruf Arab Untuk Tawuran
"Saat itulah kami amankan keduanya, yang kedapatan membawa celurit dan hendak tawuran di Jalan Citayam," kata Sugiarto, Rabu siang.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Dua siswa SMK Panmas Depok, MR (16) dan EB (15), diamankan polisi di Jalan Citayam, Bojong Pondok Terong, Cipayung, Kota Depok, Rabu (6/12/2017) siang.
Keduanya diamankan karena dicurigai hendak tawuran dengan pelajar dari sekolah lainnya.
Kecurigaan petugas ternyata benar.
Baca: Di Balik Tewasnya Wanita Muda Di Tangerang Selatan, Sang Pacar Rencanakan Pembunuhan Demi Harta
Dari tas mereka didapati satu senjata tajam berupa celurit yang hendak digunakan untuk tawuran.
Bahkan celurit yang mereka miliki cukup unik, karena terukir tulisan arab di seluruh bagian besi tajam celurit.
Kepada petugas keduanya mengakui memang berencana tawuran dengan siswa SMK Baskara sehingga mereka membawa celurit untuk membela diri dan sebagai senjata saat tawuran.
Babinkamtibmas Kelurahan Bojong Pondok Terong, Polsek Pancoran Mas, Aiptu Sugiarto, yang mengamankan keduanya mengatakan, tawuran antarsiswa SMK memang kerap terjadi di Jalan Citayam, saat siang atau sore hari dalam beberapa hari belakangan ini.
Baca: Asmara di Balik Pembunuhan Wanita Muda di Tangerang Selatan, Polisi Tangkap Pelakunya di Subang
Hal itu sangat meresahkan warga baik pengendara yang melintas maupun warga sekitar.
Maka, pihaknya melakukan antisipasi dan melakukan pengamatan di Jalan Citayam untuk mencegah tawuran pelajar.
"Saat itulah kami amankan keduanya, yang kedapatan membawa celurit dan hendak tawuran di Jalan Citayam," kata Sugiarto, Rabu siang.
Baca: Tersangka Pengeroyok Dua Anggota Polsek Pondok Gede Bertambah, Pelaku Timpuk Polisi Dengan Batako
Kedua siswa SMK Panmas yang masih remaja atau di bawah umur itu, lalu digelandang ke Mapolsek Pancoran Mas untuk mendapatkan pembinaan lebih lanjut.
Karena keduanya masih di bawah umur, kemungkinan polisi akan memanggil orangtua dan guru mereka, sebelum mengembalikannya ke orangtua atau keluarga.
Di depan orangtua dan guru, mereka wajib membuat surat pernyataan agar tidak lagi tawuran serra siap diproses hukum jika nantinya kedapatan masih tawuran.
"Ini sebagai bentuk pembinaan agar mereka tidak lagi tawuran, karena sangat membahayakan nyawa orang lain serta diri sendiri," kata Sugiarto.
Penulis: Budi Sam Law Malau
Berita ini sudah dimuat di wartakotalive.com dengan judul: Kedapatan Bawa Celurit Berlafal Arab, Pelajar SMK Depok Ini Diamankan