Hujan Ekstrem Guyur Jakarta, BMKG: Tidak Berkaitan dengan Siklon Tropis
"Tidak ada kaitannya dengan siklon tropis. Ini karena ada pengumpulan massa udara basah dan uap air yang relatif cukup signifikan di perairan utara,"
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hujan deras dan ekstrem melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya Senin (11/12/2017).
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut hujan ekstrem tersebut bukan akibat adanya siklon tropis, melainkan karena adanya pertemuan massa udara di sekitar perairan Jawa.
Baca: BMKG: Hujan Sedang-Lebat di Jakarta Diperkirakan Sampai Pukul 17.20 WIB
"Tidak ada kaitannya dengan siklon tropis. Ini karena ada pengumpulan massa udara basah dan uap air yang relatif cukup signifikan di perairan utara Jawa," kata Kepala Bidang Humas BMKG, Hary Tirto Djatmiko, Senin (11/12/2017).
Usai break monsoon atau berhentinya pembentukan awan hujan selama seminggu kemarin kata Hary, mulai hari Minggu kemarin ada pembentukan awan hujan yang signifikan.
Baca: BMKG Umumkan Peringatan Hujan Hampir Merata Guyur Yogyakarta
Imbasnya turunlah hujan yang sangat lebat di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
BMKG pun lanjut Hary mengimbau kepada warga agar mewaspadai udara yang panas saat pagi dan siang hari.
Baca: BMKG: Ada Bibit Siklon Tropis di Dekat Aceh
Tanda-tanda itu merupakan munculnya hujan sangat deras pada sore dan malam hari.
"Jika sore hari hujan berpotensi ada angin kencang dan petir, tapi kalau mendung dan hujan pagi hari tidak ada angin kencang dan petir,"ujar Hary.
Hary menjelaskan bahwa potensi hujan ekstrem akan terjadi di barat dan selatan Jabodetabek.
"Potensinya dimulai dari selatan dan barat," kata Hary.