Perawat Makam TPU Pondok Kelapa Ini Menggigil karena Tahan Lapar Beberapa Hari
Tidak memiliki tempat tinggal dan dilupakan anak-anaknya, kakek Samin ditemukan tergolek lemas lantaran tidak makan selama beberapa hari.
Editor: Fajar Anjungroso
![Perawat Makam TPU Pondok Kelapa Ini Menggigil karena Tahan Lapar Beberapa Hari](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/perawat-makam-di-tempat-pemakaman-u_20180115_142518.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nasib miris menimpa kakek Semin (60), perawat makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Tidak memiliki tempat tinggal dan dilupakan anak-anaknya, kakek Samin ditemukan tergolek lemas lantaran tidak makan selama beberapa hari.
Buruknya kondisi kakek Semin diungkapkan Muslih, petugas P3S Suku Dinas Sosial Jakarta Timur. Kondisi Semin pertama kali dilaporkan oleh warga setempat pada Minggu (14/1/2018) sore.
Warga yang curiga karena tidak melihat sosok lansia yang biasanya berada di area TPU Pondok Kelapa sejak beberapa hari terakhir itu, akhirnya mencoba melakukan pencarian.
Benar saja, kakek Semin ditemukan tergolek lemah di Kantor TPU Pondok Kelapa. Hanya beralaskan selembar karton yang dilapisi selembar selimut, kakek Semin menggigil demam.
"Pertolongan pertama kemudian dilakukan oleh bidan dan diberikan makan oleh warga, selanjutnya lansia tersebut dipindahkan ke Kantor Sekretariat RW 06 Pondok Kelapa. tetapi kondisinya kurang baik dan perlu dirujuk ke rumah sakit," ungkap Muslih.
Berdasarkan pengakuan warga, lanjutnya, Semin semula memiliki rumah di sekitar TPU Pondok kelapa dan tinggal bersama dua anak.
Baca: Polisi: Ambruknya Gedung BEI Bukan Karena Serangan Bom
Namun, usai rumah dijual dan kedua anaknya berkeluarga yang diketahui tinggal di Tambun, Bekasi dan Ciledug, Tangerang, hidup kakek Semin tidak menentu, kedua anaknya pun tidak pernah terlihat menjenguk.
Semin yang kesehariannya bekerja sebagai pengurus makam, tidak memiliki penghasilan lantaran jarang peziarah datang ke TPU Pondok Kelapa beberapa pekan belakangan ini.
"Dalam artian kalau ada yang menyuruh membersihkan makam, maka dia mendapat upah, kalau tidak ya tidak mendapatkan uang. Sedangkan pemakaman tersebut bukan pemakaman besar seperti Karet Bivak atau Tanah kusir, TPU (Pondok Kelapa) ini adalah pemakaman kecil wakaf warga," jelas Muslih.
Pihak Muslih berencana membawa Semin ke panti sosial milik Dinas Sosial DKI Jakarta, dan mencoba menghubungi seorang anak Semin untuk meminta persetujuan.
Akan tetapi, usai dokter Puskesmas Pondok Kelapa melakukan pemeriksaan, seorang anak Semin tiba dan langsung segera membawanya ke rumah keluarga di Tangerang, Banten.
"Katanya mau dirawat di sana saja, kami justru senang, karena akhir yang baik Pak Semin bisa dekat dengan keluarganya," ujar Muslih