TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta Selatan juga menangani korban selasar atap di Tower II Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sebelumnya, RS Siloam Semanggi menerima 30 korban.

Baca: RS Siloam Terima 30 Orang Korban Ambruknya Selasar Balkon BEI

Dari pantauan Warta Kota, penjagaan di depan pintu IGD pun sangat ketat.

Terlihat empat orang satpam yang memeriksa secara detail pengunjung yang ingin masuk.

"Mohon maaf mau bertemu siapa? Keluarganya bernama siapa? Harus menyebutkan nama keluarga," tutur salah satu satpam pintu IGD RSPP, Senin (15/01/2018).

Selain itu, salah satu petugas, Mirza Akbar, juga mengatakan tidak bisa memberikan akses masuk pengunjung sembarangan.

"Mohon maaf kita tidak bisa memberi keterangan apalagi akses masuk sementara," ujar Mirza.

Pukul 14.10 terlihat dua anggota kepolisian datang untuk mengecek data-data korban Gedung BEI yang sedang ditangani.

Baca: Wasekjen Ingatkan Konflik Internal Hanura Ganggu Konsolidasi Pemilu 2019

Sedangkan, kepolisian memastikan runtuhnya lantai Mezanine gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) bukan karena serangan teror atau ledakan bom.

Sementara, tidak ditemukan bahan peledak di lokasi kejadian dan penyebab kejadian masih didalami.

"Kami pastikan bukan dari bahan peledak atau bom. Penyebab utamanya, masih kami dalami. Tapi bukan dari bahan peledak," ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto, di lokasi kejadian, Gedung BEI, Jakarta, Senin (15/1/2018).

Lebih lanjut, dia menjelaskan adapun kejadian ambruknya lantai terjadi pada sekitar pukul 12.20 WIB.

Seluruh korban akibat kejadian itu sudah berhasil dievakuasi.

"Di dalam sudah tidak ada korban. Mereka sudah dilarikan ke rumah sakit," jelasnya. (Anggie Lianda Putri)

Artikel ini telah tayang Warta Kota dengan judul: Sebagian Korban Gedung BEI Ditangani IGD RS Pusat Pertamina