Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rektor Binadharma Ungkapan Kesedihan Atas Insiden yang Menimpa Mahasiswanya

Terlihat Bochari menahan air mata, hingga tak terbendung, ia menyatakan pihak Universitas Binadharma siap membantu biaya

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Rektor Binadharma Ungkapan Kesedihan Atas Insiden yang Menimpa Mahasiswanya
Rina Ayu Panca Rini/Tribunnews.com
Rektor Universitas Binadharma Prof. Bochari Rahman, di ruang perawatan P. Tarempa, RSAL Mintohardhjo, Jakarta Pusat, Selasa (16/1/2018). 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Tiba bersama Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, Rektor Universitas Binadharma Prof. Bochari Rahman mengungkapkan kesedihannya.

Usai menjenguk 16 mahasiswa, yang menjadi korban runtuhnya balkon gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Bochari dihadapan awak media menyatakan rasa terima kasih atas bantuan berbagai pihak.

"Kami bersedih tapi juga melihat perhatian dari berbagai pihak termasuk pak Gubernur Sumatera Selatan datang ke rumah sakit (RSAL) untuk peduli. Kemudian RS Mintohardjo merawat baik," kata Bochari di ruang perawatan P. Tarempa, RSAL Mintohardhjo, Jakarta Pusat, Selasa (16/1/2018).

Terlihat Bochari menahan air mata, hingga tak terbendung, ia menyatakan pihak Universitas Binadharma siap membantu biaya bagi mahasiswa dan keluarga, apabila diperlukan.

"BEI menjamin semuanya. Kalau masih kurang juga Universitas Binadharma bertanggung jawab. Jadi mahasiswa mendapat perhatian baik dari Pemerintah dan BEI," ujarnya.

Baca: Tak Gunakan Kantor DPP, OSO Pilih Sewa Gedung Bernilai Ratusan Juta

Meski tak bisa berbicara banyak, Bochari sempat mengungkapkan doa agar semua mahasiswa dapat menjalani proses pemulihan dengan sebaik-baiknya.

BERITA REKOMENDASI

"Kami walaupun kami sedih. Tapi namanya musibah, (kondisi korban) mudah-mudah berjalan baik," ujar Bochari.

Sebelumnya, Dokter Bedah Konsultan Digestif RSAL Mintohardjo, dokter Letnan Kolonel Laut Arif menyatakan, kondisi korban secara keseluruhan masih terus dievaluasi.

"Nanti dievaluasi (kondisinya) yang jelas, belum satu kali 24 jam, kan setelah 1 kali 24 jam kita evaluasi untuk yang ringan, nanti yang sedang dan berikutnya kita evaluasi sangat dinamis untuk multi trauma, kita ga bisa pastikankan oke langsung pulang," ujar Arif.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas