Ternyata Percikan Api dari Lampu Neon Pemicu, Kebakaran di Museum Bahari
Berdasarkan keterangan saksi, api berasal dari Gedung C Museum Bahari dan merembet ke Gedung A yang ada di dekatnya.
Editor: Choirul Arifin
Menurut operator genset Museum Bahari, Cecep (72), api bermula dari munculnya percikan api lampu neon di salah satu ruangan di Gedung C.
Diceritakan Cecep, begitu melihat ada kepulan asap dari lantai 1 Gedung C, ia bergegas menghampirinya.
"Pas sampai ruangan, saya lihat ada percikan api dari lampu. Lampunya nggak jatuh, percikan apinya saja yang jatuh ke bawah dan kena barang-barang bekas seperti spanduk, kain, kardus dan benda-benda plastik," kata Cecep, Selasa (16/1/2018).
Melihat kondisi itu, Cecep kemudian segera mengambil alat pemadam api ringan (APAR) yang ada di dekat ruangan. Namun APAR yang diambilnya tidak terlalu berpengaruh dan hanya bisa digunakan sebentar.
"Di ruang itu nggak ada APAR. Saya bawa APAR dari luar. Habis itu langsung sama temen manggil yang lain untuk bawa APAR," kata pria yang sudah bolak-balik bekerja di Museum Baharitersebut.
Hanya dalam waktu 15 menit, api kemudian membesar dan tidak terkendali. Bahkan api merembet Gedung A yang berada di dekatnya.
Beruntung dalam kejadian itu tidak sampai menelan korban jiwa maupun luka.
"Nggak ada ledakan, api langsung gede. Waktu itu ada pengunjung dan anak-anak yang langsung saya suruh keluar. Mereka waktu itu lagu lihat-lihat koleksi," tuturnya.
Baca: Lima Pasangan Diduga Peselingkuh Ini Panik Saat Terciduk di Hotel
Baca: Asyik Menikmati Batagor, Uang Rp 70 Juta Milik Bos Proyek Melayang Digasak Perampok di Cinere
Sumbangan kedutaan
Akibat kebakaran, kata Kepala Museum Husnison Nizar, koleksi miniatur model dan alat-alat navigasi bersejarah ikut hangus terbakar.
"Di lantai 1 Gedung C itu adalah tempat koleksi alat-alat navigasi laut, seperti mercusuar dan rambu-rambu laut lain," katanya.
Husnison juga menyebutkan, ada pula miniatur perahu tradisional di lantai 1 Gedung C. Selain itu, terdapat juga koleksi museum sumbangan dari berbagai kedutaan besar.
"Di blok dua adalah ruangan pameran perang Laut Jawa di mana koleksinya itu adalah benda-benda yang disumbangkan oleh kedutaan yang bekerja sama dengan Museum Bahari, yaitu Kedutaan Amerika, Kedutaan Inggris, Kedutaan Australia, dan Belanda," ujar Husnison.