3 Hal Ini Harus Diketahui Pembeli Sebelum Ikut Program DP 0 Rupiah
Pertama, ujar Arman, masyarakat perlu paham benar, program DP 0 rupiah ini adalah program rumah susunh
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-- Real Estate Indonesia (REI) berkomentar mengenai peresmian pembangunan DP 0 rupiah
Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswesdan meresmikan tiang pancang pembangunan rumah DP 0 persen di kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
Menurut Ketua Real Estate Indonesia (REI) Arman Nukman, ada beberapa informasi yang perlu diketahui dan dipahami oleh masyarakat sebelum memiliki rumah program kampanye Anies-Sandi itu.
Baca: Pengamat Nilai Berakhirnya Konflik Hanura Tergantung Wiranto
Pertama, ujar Arman, masyarakat perlu paham benar, program DP 0 rupiah ini adalah program rumah susun.
"Ini nih pasti program rumah susun bukan rumah tapak, pasti itu. Karena sudah tidak mungkin memperoleh harga murah tanahnya di DKI. Artinya pasti ini rumah susun, walaupun istilahnya rumah tapi susun," ujar Arman di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (18/1/2018).
Kedua, lanjut Arman, tidak ada rumah susun yang berharga 100 juta, mengingat fasilitas rumah susun jauh lebih kompleks seperti penyediaan genset.
Baca: Jalan Kaki 27 Hari, 2 Pria Asal Ponorogo Sambangi Balai Kota DKI Bawa Pesan untuk Anies
"Rumah yang napak di tanah itu bisa 100 jutaan. Rumah susun gak bisa, karena ada struktur bangunanya, pasti ada gensetnya dan lainnya. Kalau rusun yang paling murah Jaktim kalau ga salah 325 juta, paling mahal di Jakut 345 juta," lanjut Arman.
Hal terakhir yang perlu diketahui menurut Arman adalah pembeli merupakan penduduk DKI Jakarta yang memiliki ber-KTP DKI.
"KTP Jakarta dong, ga boleh KTP Tangerang. Sudah tinggal di Jakarta berapa tahun misalnya. Kalau dulu istilannya rusunami. Ga tau kalau gubernur yang sekarang mau pake istilah apa, rumah sejahtera atau apa silakan, yang penting yang harus dibayangkan masyarakat DKU itu," ujar Amran.