Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korban Gedung BEI Patah Tulang Panggul, Dokter Sebut Belum Tentu Dioperasi

Korban patah tulang panggul akibat runtuhnya selasar gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), belum tentu harus dioperasi.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Ferdinand Waskita
zoom-in Korban Gedung BEI Patah Tulang Panggul, Dokter Sebut Belum Tentu Dioperasi
Tribunnews.com / VINCENTIUS JYESTHA
Kepala Sub Departemen Bedah Digestif RSAL Mintohardjo, dr Letnan Kolonel Laut Pribadi Arif, saat ditemui Tribunnews.com, di RSAL Mintohardjo, Jl Bendungan Hilir No 17A, Jakarta Pusat, Kamis (18/1/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Korban patah tulang panggul akibat runtuhnya selasar gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), belum tentu harus dioperasi.

Hal itu dikatakan Kepala Sub Departemen Bedah Digestif (Kasubdep Bedah Digestif) RSAL Mintohardjo, dr Letnan Kolonel Laut Pribadi Arif.

Diketahui, Deka (20) mahasiswa Ekonomi Akutansi Universitas Binadharma, menjadi korban paling serius yang ditangani RSAL Mintohardjo.

Baca: Idrus Marham Akan Kejar Program Kemensos Sepeninggal Khofifah

Deka mengalami patah tulang di bagian panggul, siku kiri dan tulang duduk.

Meski siku kiri telah dioperasi Rabu (17/1/2018) kemarin, Arif mengatakan belum tentu Deka harus menjalani operasi untuk menyembuhkan tulang panggul dan tulang duduknya.

"Tulang panggul sama tulang duduk itu masih bisa dengan cara konservatif. Jadi belum diperlukan tindakan berupa operasi," ujar Arif, di RSAL Mintohardjo, Jl Bendungan Hilir No 17A, Jakarta Pusat, Kamis (18/1/2018).

Berita Rekomendasi

Baca: Besok Ditutup, KPK Sebut Banyak Calon Kepala Daerah yang Belum Lapor LHKPN

Karena perawatan, kata Arif, berjalan dinamis, setiap harinya bisa terjadi perubahan terkait kondisi pasien yang berimbas tindakan dokter.

Namun, kondisi Deka yang stabil, dimana sudah tidak mengalami masalah abdomen, membuat tindakan operasi belum diperlukan.

Arif mencontohkan jika salah satu tulang iga patah, belum tentu harus dilakukan penyembuhan.

Lantaran terdapat tulang-tulang lain yang mampu menopang tulang yang patah tadi.

"Dengan sendirinya, tulang yang patah itu bisa kembali menyambung. Sembuh sendiri. Itu yang dinilai oleh dokter tulang dan dokter konsultan tulang belakang terkait kondisi Deka," ungkap Arif kepada Tribunnews.com.

Terkait kondisi Deka, Arif menyampaikan jika kondisi mahasiswi tersebut sudah stabil dan bahkan bisa makan.

"Ngobrol-ngobrol juga sama saya tadi, nafasnya, abdomennya sudah bagus," pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Mintohardjo, dr Kolonel Laut Wiweka, mengatakan Deka telah menjalani operasi tangan kirinya yang patah.

"Atas nama Deka tadi pagi kita laksanakan tindakan operasi di tangan (kirinya)," ujar Wiweka, di RSAL Mintohardjo, Jakarta Pusat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas