Teryata Hunian DP 0 Rupiah Bukan Rumah Tapak, Tapi Rusunami
Janji hunian Down Payment (DP) 0 rupiah bagi warga Jakarta yang dicanangkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan wakilnya, Sandiaga Uno, akhirnya
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Janji hunian Down Payment (DP) 0 rupiah bagi warga Jakarta yang dicanangkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan wakilnya, Sandiaga Uno, akhirnya dimulai.
Hal itu terlihat saat Anies Baswedan melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama untuk hunian DP 0 rupiah.
Groundbreaking dilakukan di kawasan Klapa Village, Jalan H Naman, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (18/1/2018).
Baca: Kolaborasi BNN dan Bea Cukai Berhasil Gagalkan Penyeludupak 40 Kg Sabu
Namun, bentuk hunian yang dijanjikan berubah saat kampanye Pilgub DKI Jakarta lalu.
Pada saat kampanye, Anies mengatakan program DP 0 rupiah ini akan berbentuk rumah tapak di tengah kota Jakarta.
Namun, belakangan Anies merevisi omongannya tersebut dan menyebutnya menjadi rumah lapis.
Peryataan tersebut kembali berubah saat Anies menyampaikan sambutannya saat groundbreaking berlangsung.
Anies mengatakan bahwa hunian DP 0 rupiah itu dalam bentuk Rumah Susun (Rusun).
Baca: Penyelundupan Narkoba Semakin Marak, Sri Mulyani Minta Bea Cukai Tingkatkan Kewaspadaan
"Program ini kita akan laksanakan untuk warga memiliki rumah. Jadi, kriterianya nanti adalah rumah susun sederhana milik (rusunami) dan kita ingin sekali agar mereka yang tinggal di Jakarta hak asasinya terpenuhi. Karena salah satunya adalah rumah tinggal," kata Anies
Lebih lanjut, Anies berharap program hunian DP 0 rupiah bisa menjadi jawaban kebutuhan masyatakat Jakarta yang belum memiliki rumah.
Baca: Simona Halep Menang Lawan Lauren Davis
"Di Jakarta banyak yang punya sandang pangan punya motor tapi minus papan. Papannya nggak ada. Papannya kredit, kontrak. Karena itu, program ini diharapkan bisa fasilitasi semua punya rumah," papar Anies.
Lebih lanjut, Anies mengatakan bahwa pembangunan hunian tahap pertama akan dibangun satu tower berisi 703 unit.
Pembangunan direncanakan selesai dalam kurun waktu 1,5 tahun.
"Ini pilot project dengan 703 unit. Dengan 513 unit 36 meter persegi dan 190 unit 21 meter persegi. Dengan disebutkan perkiraan harga Rp 320 juta tipe 36 dan Rp 185 juta untuk tipe 21. Kami percaya harga ini harga terjangkau di Jakarta," papar Anies.
Usai memberi sambutan, Anies langsung meninjau lokasi lahan milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PD Pembangunan Sarana Jaya seluas 1,4 hektar itu.(*)