Kepanikan Dua Keluarga di Tangerang Saat Genting di Rumahnya Berjatuhan Akibat Gempa
"Tembok rumah bergetar, genting juga sudah jatuh. Waktu itu saya pikir memang gempa, makanya langsung lari dari dalam rumah,"
Editor: Adi Suhendi
"Memang rumahnya rombeng, makanya tetangga - tetangga di sini pada ngebantu," tutur Roni (35) satu dari warga sekitar.
Pemerintah seakan tutup mata dengan keberadaan kediaman korban yang compang-camping ini.
Terlebih korban berada di garis kemiskinan yang tak tahu harus mengadu ke mana saat mengalami bencana gempa yang menghancurkan tempat tinggalnya itu.
"Iya masih di Kecamatan Pinang memang, dekat rumah Gubernur. Tapi belum dapat bantuan. Malah tetangga di sini yang bantu-bantu," bebernya.
Bedah Rumah
Sementara itu Camat Pinang, M Agun menyebut bahwa kediaman korban gempa yang ambruk ini sudah dimasukan ke dalam program bedah rumah sebelumnya.
Namun pengerjaannya belum terlaksana.
"Rumahnya sudah reyot, ada gempa kemarin jadi ambruk," cetus Agun.
Ia mangaku pihaknya akan berupaya mencari solusinya terkait persoalan ini.
Agar korban dapat kembali bisa menempati rumahnya dalam keadaan yang kuat dan bukan hanya ala kadarnya saja.
"Ini memang sudah terdaftar dalam program bedah rumah Pemkot Tangerang. Tapi sampai saat ini belum dikerjakan, jadinya roboh duluan karena gempa," jelasnya.
"Pada prinsipnya kami akan kembali membangun rumah korban itu. Saya sudah minta Lurah setempat untuk bersama - sama mengerjakannya," kata Agun.
Penulis: Andika Panduwinata
Berita ini sudah dimuat di wartakotalive.com dengan judul: Cerita Mencekam Saat Gempa Meluluh Lantakan Rumah Warga di Tangerang