Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sandi Akui Kini Gunakan Sistem Peringatan terkait Masalah Pengadaan Lift

Sandiaga Salahudin Uno mengakui kini menerapkan sistem peringatan pasca mencuatnya masalah pengadaan lift di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Sandi Akui Kini Gunakan Sistem Peringatan terkait Masalah Pengadaan Lift
Tribunnews.com/Bayu Indra Permana
Sandiaga Uno ketika ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (25/1/2018). TRIBUNNEWS.COM/BAYU INDRA PERMANA 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno mengakui kini menerapkan sistem peringatan pasca mencuatnya masalah pengadaan lift di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta.

Dia juga mengaitkan dengan pembentukan tim yang nantinya akan menjaga ada penyerapan anggaran lebih sistematis.

Serta mengkoordinasi Satuan Kerja Kepala Daerah (SKPD) dalam melakukan pelelangan ke dalam sistem

"Ya kita sekarang sistem alert ya di semua," ucap Sandiaga Uno ketika ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (25/2/2018).

Baca: Tersangka Pengemudi Mobil yang Seruduk Puluhan Motor Diduga Dibawa Kabur Keluarganya

"Kebetulan saya baru saja membentuk tim yang sebelum kasus ini muncul untuk penyerapan anggaran dan untuk mengkoordinasikan SKPD," ucapnya.

Berita Rekomendasi

Rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, tengah menjadi sorotan terkait pengadaan lift dalam rencana renovasi rumah dinas Gubernur DKI Jakarta.

Pasalnya dalam anggaran APBD, anggaran untuk lift tersebut tidak tertera, akan tetapi dalam Sistem Infomasi Rencan Umum Pengadaan (SIRUP) ditemukan anggaran tersebut.

Sekretaris Daerah (Sekda) telah mengklarifikasi bahwa kejadian tersebut merupakan kesalahan input yang dilakukan Dinas Cipta Karya.

Baca: Plt Sekda Jambi Yakin Zumi Zola Seminggu Lagi Menyusul Jadi Tersangka

Sandiaga Uno mengungkapkan adanya tim tersebut nantinya akan mengawasi anggaran agar tidak menimbulkan kebingungan.

"Kita akan pastikan mereka tidak memasukkan anggaran-anggaran yang bisa menimbulkan kesemrawutan, tidak efisiensi, tidak koordinatif, dan lain sebagainya. Jadi, ini pelajaran juga buat kita," jelas Sandi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas