Tim Rukyatul Hilal LDII Bawa Teropong Ke Monas
Tim Rukyatul Hilal dari Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) membawa teleskop ke kawasan Monumen Nasional.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Rukyatul Hilal dari Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) membawa teleskop ke kawasan Monumen Nasional.
Teleskop tersebut disediakan secara cuma-cuma bagi masyarakat yang ingin melihat proses gerhana bulan.
Seorang anggota tim Rukyatul Hilal dari LDII, Joni, mengatakan salah tujuan tim membawa teleskop ke kawasan Monas guna mengedukasi anak-anak yang ingin melihat fenomena gerhana bulan.
Baca: Pengelola Tidak Sediakan Teleskop Bagi Warga yang Ingin Saksikan Gerhana Bulan di Puncak Monas
"Ini sekaligus untuk mengedukasi anak-anak melihat gerhana bulan," kata Joni di Monas, Jakarta Pusat pada Rabu (31/1/2018).
Joni mengatakan bahwa teleskop bermerk iOptron tersebut biasa digunakan untuk melihat dan menentukan hilal.
Dalam mencari hilal, teleskop tersebut biasanya dioperasikan dengan komputer.
Baca: Fadli Zon Dikabarkan Akan Ikut Salat Gerhana Di Monas
Namun karena ia dan timnya tidak menemukan sumber listrik disekitar kawasan Monas maka teleskop tersebut dioperasikan secara manual dalam penentuan titik koordinat.
"Biasanya pake komputer. Jadi kita tinggal masukin koordinat, nanti dia bergerak sendiri. Cuma karena di Monas nggak ada (sumber-red) listrik, ya mau nggak mau manual nyari koordinatnya," kata Joni.
Ia juga mengatakan bahwa teropong tersebut juga mampu melihat planet dan benda-benda angkasa lainnya.
Baca: Tiket Masuk ke Puncak Monas Habis, Antrian Warga Mengular Untuk Lihat Super Blue Blood Moon
Joni bersama enam orang timnya datang ke kawasan Monas sejak sekitar pukul 18.30.
Sebelumnya, ia dan timnya berencana untuk ke Planetarium Jakaeta di Taman Ismail Marzuki, namun ia mendapat informasi bahwa sudah ada 4.000 lebih pengunjung di sana.
Akhirnya pimpinan Joni mengarahkannya dan tim ke Monas.
Dari pantauan Tribunnews.com, tampak beberapa warga yang bergantian untuk menyaksikan fenomena gerhana bulan.
Tampak perempuan, laki-laki, dan anak-anak tersenyum melihat teropong tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.