Inilah Kondisi Putri Sebelum Menghembuskan Nafas Terakhir
Mereka juga menyediakan sejumlah peralatan medis lainnya seperti infus dan tabung oksigen.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dianti Diah Ayu Cahyani Putri (25) menghembuskan nafas terakhir sesaat setelah tiba di Mayapada Hospital, Selasa (6/2/2018) pagi.
Sebelumnya, dia terjebak selama 12 jam di dalam mobil yang tertimpa tembol ambrol di Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta.
Direktur Utama Mayapada Hospital Tangerang Markus Waseso mengatakan, setelah bisa dievakuasi dari reruntuhan tembok, kondisi Putri sangat lemah.
Sebelum dirujuk dari RSUD Tangerang menuju Mayapada, tim dokter kedua rumah sakit telah melakukan assessment.
Dari pemeriksaan fisik yang dilakukan secara cepat oleh tim dokter, ditemukan pembengkakan di daerah leher, paha sebelah kanan, serta memar di perut. Lengan sebelah kiri Putri pun dipasangi gips.
Markus mengatakan, meski mengalami sejumlah luka, Putri masih aman untuk melakukan proses pemindahan ke Mayapada.
"Sebelum pasien dirujuk, kami menugaskan dulu tim kami ke sana melakukan assessment ulang bersama tim dari RSUD. Setelah diskusi antara tim RSUD dan tim kami, diputuskan bersama bahwa ini baik untuk dirujuk," ujar Markus saat konfrensi pers di Mayapada Hospital Tangerang, Selasa (6/2/2018).
Markus mengakui memang ada risiko dalam perjalanan saat memindahkan Putri ke Mayapada. Meminimalisir hal itu, pihaknya menyiagakan tim dokter yang terus mendampingi Putri.
Mereka juga menyediakan sejumlah peralatan medis lainnya seperti infus dan tabung oksigen.
"Memang ada risiko di dalam pengiriman. Tapi kami jaga semaksimal mungkin dengan memonitor di dalam perjalanan dengan pemasangan infus dan siap membantu oksigen."
"Harapan kami kan itu waktu yang sangat kritis, jadi ada kesempatan untuk bisa memberikan pertolongan yang lebih seandainya pasien bisa ditangani," ujar Markus.
Putri merupakan salah satu korban ambrolnya tembok "underpass" kereta api Bandara Soekarno-Hatta, Senin (5/2/2018). Butuh 12 jam bagi petugas Basarnas untuk mengeluarkan Putri dari timbunan tembok dan tanah.
Pukul 02.50 Putri bisa dievakuasi dan segera dilarikan ke RSUD Tangerang. Namun karena ruang ICU yang tidak memadai, Putri dirujuk ke Mayapada Hospital.
Sesampainya di Mayapada Hospital pada pukul 06.10, Putri tiba-tiba berhenti bernapas. Dokter yang menangani segera memberikan CPR. Namun, nyawa Putri tak tertolong. Pukul 06.43 Putri dinyatakan meninggal.(Kontributor Jakarta, David Oliver Purba)
Berita telah dipublikasikan di Kompas.com dengan judul: Kondisi Sebelum Putri Menghembuskan Nafas Terakhir...
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.