Sebelum Kecelakaan, Sopir Bus Minta Ganti Kendaraan Karena Rem Bermasalah Tapi Tak Ditanggapi
Amir yang belakangan diketahui beralamat di Bogor itu dikabarkan tidak mengalami luka serius.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Amirudin sopir bus maut yang menewaskan puluhan orang di Tanjakan Emen, Kabupaten Subang, Jawa Barat mengungkapkan fakta yang tak terduga.
Amirudin diketahui mengendarai bus bernomor polisi F 7959 AA membawa rombongan koperasi simpan pinjam yang berasal dari daerah Tangerang Selatan.
Amir yang belakangan diketahui beralamat di Bogor itu dikabarkan tidak mengalami luka serius.
Baca: Polisi Periksa 4 Saksi Kecelakaan Bus Maut di Tanjakan Emen
Namun, puluhan penumpangnya meninggal dunia saat bus yang dikendarainya itu hilang kendali.
Polisi berhasil mengungkap fakta baru yang diperoleh dari Aminudin sang sopir maut tersebut.
Rupanya Amirudin sudah mengetahui jika kondisi kendaraannya dalam keadaan tidak normal.
Dilansir dari Tribun Jabar, Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Prahoro Tri Wahyono mengatakan, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara, kecelakaan ini disebabkan bus bernomor polisi F 7959 AA itu mengalami rem blong.
Sopir bernama Amirudin telah diperiksa polisi.
Amir mengaku sudah menyampaikan ke pihak manajemen PO (Perusahaan Otobus Premium Passion), terkait masalah rem tersebut.
Amir sempat menghentikan bus, di sebuah rumah makan untuk mengecek kendaraan.
"Sang sopir sudah menyampaikan minta ganti mobil karena merasa sudah ada masalah di rem bus tersebut," ujar Prahoro.
Namun, berdasarkan keterangan Amir kepada penyidik kepolisian, keluhannya itu tidak mendapatkan respon dari pihak manajemen.
"Tapi tak direspon oleh manajemen. Terus mekaniknya menyampaikan itu bisa diakali. Ternyata ada kebocoran di selangnya," ujarnya.
Keterangan itu, akan didalami pihak kepolisian.
Pihak manajemen akan dipanggil untuk dimintai keterangan.
"Yah nanti kita periksa semuanya siapa saja kemungkinan jadi tersangka. Sopir sudah dimintai keterangan dan statusnya tersangka," ujar Prahoro.
Menurut Prahoro, sang sopir mengatakan, tak ada masalah saat memberangkatkan bus sampai ke Lembang.
"Tidak masalah pas berangkat. Masalahnya ada di Lembang mau balik. Kondisinya dari titik keberangkatan ke lokasi kejadian itu turunan sepanjang dua kilometer," ujar Prahoro. (TribunnewsBogor.com/Damanhuri).