Belasan Jenazah Korban Laka Maut Tanjakan Emen Dikuburkan Massal di Dua Lubang
"Air putih diusapkan ke bagian kepala dan mukanya," tutur warga yang ikut menolong.
Editor: Choirul Arifin
Seorang wanita yang menahan tubuh Mang Dolim membimbingnya untuk mengucapkan istighfar di telinga Mang Dolim. "Astaghfirullahal'azim," ucap wanita tersebut berulang kali.
Tidak lama kemudian, Mang Dolim pun sadar. Ia selanjutnya digotong ke aula TPU Legoso.
Kemarin, sebanyak 10 liang kubur disiapkan di TPU Legoso. Semuanya untuk jenazah korban kecelakaan bus pariwisata di Subang. Dari 10 liang kubur, dua di antaranya berbentuk kuburan massal.
"Panjangnya 14 meter, lebar 2 meter dan dalamnya 1,5 meter," ujar Rian, operator alat berat yang menggali liang kubur, kepada Warta Kota, Minggu (11/2).
Satu liang kubur massal lainnya memiliki panjang 6 meter, lebar 2 meter dan dalam 1,5 meter. "Dua liang kubur massal itu untuk 18 jenazah," kata Andi, operator alat berat juga.
Delapan liang kubur berukuran normal untuk masing-masing 1 orang jenazah, dipersiapkan untuk makam salah satu keluarga. "Yang lima liang kubur ini untuk keluarga dari bapak Bondan," tutur Yoga, kerabat korban yang ditemui Warta Kota di TPU Legoso.
Sedangkan 3 liang kubur lain juga dipersiapkan untuk pemakaman jenazah yang masih satu keluarga.
Sebelumnya, kemarin siang, hujan tangis juga terjadi saat jenazah-jenazah korban tiba di RSUD Tangerang Selatan, setelah dibawa dari Subang.
Para keluarga korban yang telah menunggu sejak semalam sebelumnya, tampak berkumpul di bawah tenda besar. Tenda tersebut sengaja dipasang tepat di sisi ruang Pemulasaraan jenazah RSUD Tangsel.
Begitu sirine mobil ambulans tiba, suasana haru pecah makin terasa. Para keluarga tak kuasa menahan tangis dan jerit histeris seolah tidak percaya orang yang mereka cintai telah tiada.
"Mamah, Mamah," tangis seorang gadis belia melihat mobil ambulans pengangkut jenazah ibunya tiba di ruang pemulasaraan jenazah.
Hal serupa terjadi saat beberapa jenazah lain tiba di ruang pemulasaraan. Pihak keluarga tak bisa membendung rasa haru.
Bahkan ada juga yang sempat terkulai lemas dan pingsan menyaksikan tubuh saudaranya dikeluarkan dari dalam mobil ambulans dengan posisi terbungkus keranda mayat.
Seluruh jenazah dimandikan dan dibersihkan terlebih dahulu sebelum dikafani. Setelah itu, jenazah disalati di masjid yang lokasinya bersebelahan dengan ruang pemulasaraan, baru kemudian dibawa ke makam. (m15/m16/m14/dik)