Kesaksian Sopir Jemputan Sekolah Anak Korban Pembunuhan di Tangerang
Sopir jemputan sekolah itu bernama Ismawadi, setiap hari Senin-Sabtu ia bertugas menjemput Tiara, anak yang juga korban pembunuhan.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Seorang pria yang berprofesi menjadi sopir antar jemput sekolah anak dari korban pembunuhan satu keluarga menceritakan kesaksiannya.
Sopir jemputan sekolah itu bernama Ismawadi, setiap hari Senin-Sabtu ia bertugas menjemput Tiara, anak yang juga korban pembunuhan.
Ia mengatakan, pagi hari ketika terjadi pembunuhan satu keluarga, seperti biasa ia menjemput Tiara di rumahnya pukul 07.00 WIB.
"Ketika sampai, saya langsung membunyikan klakson, namun tidak ada respon dari dalam rumah," ujar Ismawadi kepada TribunJakarta.com, Senin (12/2/2018).
Baca: Jelang Tengah Malam, Lokasi Pembunuhan Satu Keluarga di Tangerang Masih Ramai Didatangi Warga
Ia juga mengatakan teman sekolah Tiara yang berada di dalam mobil jemputan, sempat berteriak memanggil nama Tiara.
"Tetap sepi dan tidak ada respon, meskipun dipanggil sama temannya sampai teriak - teriak," tambah Ismawadi.
Sekiranya pukul 07.15 WIB, ia memutuskan untuk pergi karena sebelumnya juga pernah seperti itu.
Ismawadi mengatakan, jika tidak ada respon, biasanya Tiara kesiangan dan langsung diantar oleh ibunya ke Sekolah.
"Saya pikir kesiangan seperti biasanya, tidak ada pikiran yang lain selain itu," ucapnya.
Sekira pukul 15.00 WIB Ismawadi mendapatkan kabar dari warga sekitar, terjadi pembunuhan yang menewaskan satu keluarga di rumah Tiara.
"Saya langsung lemas dengar kabar seperti itu, nggak nyangka banget," ucap Ismawadi.