Menhub: 60 Persen Penduduk Jakarta Gunakan Transportasi Umum di Tahun 2029
Ada proyek MRT yang memiliki jalan layang dan jalan bawah tanah dan diperkirakan beroperasi pada Maret 2019.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan pada 2029 pengguna transportasi umum di kawasan DKI Jakarta bisa mencapai 60 persen.
Hingga awal Februari 2018 penduduk Jakarta yang menggunakan angkutan umum baru mencapai 40 persen.
"Tahun 2029 kita harapkan penumpang yang bergerak di Jakarta itu 60 persen, sekarang 40 persen," ungkap Budi Karya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2018).
Mengutip dari data Badan Pusat Statiskik, hingga akhir 2017 penduduk DKI Jakarta mencapai 10,37 juta jiwa. Artinya, baru 4,2 juta penduduk yang menggunakan kendaraan umum.
Budi karya optimis target tersebut dapat tercapai dengan berbagai macam model transportasi yang saat ini sedang dibangun yang mengunggulkan kecepatan dan daya tampung penumpang yang lebih banyak.
"Masyarakat bisa menggunakan transportasi massal artinya nanti kan ada Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT), Bus Rapid Transit (BRT) kereta itu sudah berfungsi untuk jadi bagian penting dari mereka," papar Budi Karya.
Nantinya masyarakat Jakarta bisa seperti warga Tokyo, Jepang yang lebih banyak menggunakan angkutan masal daripada kendaraan pribadi.
Baca: BTN: Spin Off Unit Usaha Syariah Baru Bisa Terlaksana Tahun 2020
Baca: Menjelang Imlek, Harga Bunga di Pasar Rawa Belong Naik 5 Kali Lipat
"Jadi sama, kalau di Tokyo mereka lebih memilih transportasi massal daripada pakai mobil sendiri karena waktunya tepat, ramah lingkungan, murah. Itu yang sedang kita dedikasikan," kata Budi Karya.
Sementara itu pembangunan model transportasi LRT dan MRT sedang berlangsung. Proyek LRT yang terbagi menjadi dua yakni LRT Jakpro akan beroperasi pada Juli 2018 ini, lalu LRT Jabodetabek pada 2019.
Selain itu, ada proyek MRT yang memiliki jalan layang dan jalan bawah tanah dan diperkirakan beroperasi pada Maret 2019.