TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Persaudaraan Alumni 212, Slamet Maarif menceritakan dirinya sempat meyakini akan kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia.

Pasalnya, selama berhubungan hingga pukul 22.30WIB, komunikasi masih berjalan lancar dan belum ada tanda pembatalan kepulangan, termasuk pengembalian tiket. K

Kemudian, pada pukul 23.00WIB, telepon Rizieq sudah nonaktif dan pesawat yang akan membawa dia ke Indonesia, dijadwalkan terbang pada 23.25WIB.

"Jadi pas sekali. Kalau jam segitu, dia nonaktif. Nah disitu, saya masih yakin kalau dia sudah di pesawat," kata dia di Jakarta, Rabu (21/2/2018).

Dia masih meyakini kepulangan Rizieq hingga terdapat komunikasi tepat pukul 06.00WIB bahwa secara mendadak Rizieq dan keluarganya batal pulang ke Indonesia dengan berbagai alasan.

Tidak lama, Rizieq meminta kepadanya untuk menyetel rekaman suara yang sudah dipersiapkan dirinya untuk jemaah yang sudah berkumpul di Masjid Baitul Amal.

Baca: Bupati Rita Didakwa Terima Gratifikasi Rp 469 Miliar dari Pemohon Perizinan dan Rekanan

"Iya, saya menyiapkan pengeras suara, agar beliau bisa menyapa ummat Islam yang sudah berkumpul di Masjid," kata dia.

Alasan yang diberikan Rizieq, satu diantaranya adalah dia ingin menjalankan wasiat dari gurunya di Arab Saudi yang berpesan untuk tidak pulang ke Indonesia sebelum mendapatkan isyarat dan petunjuk.

Petunjuk dan isyarat itu, yang menurut Rizieq dalam rekamannya, belum terlihat hingga saat ini. Oleh karenanya, dia memutuskan untuk tidak kembali ke tanah air dan menunggu waktu yang tepat.

"Lagipula, ini kami yang meminta beliau untuk pulang. Akhirnya kami samina watona apa yang diputuskan beliau kami taat. Kami tetap ikuti," katanya.

Seorang penumpang pesawat Saudi Airlines dengan nomor penerbangan SV 816, Adam, mengatakan dirinya sama sekali tidak melihat kehadiran Rizieq baik di pesawat maupun di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Kata dia, selama di Bandara, paling banyak didominasi oleh orang-orang yang pulang dari ibadah umroh.

"Tidak, tidak lihat. Paling yang umroh saja. Di bandara di sana juga tidak ada. Mungkin dibatalin sebelum ke bandara," kata dia.

Tetap Mendukung