Konsep 3 Wonderful Journey Saat Revitalisasi Hutan Kota di PPK Kemayoran
Dari segi ekologi, konsep ini mengkonservasi potensi alami rawa sebagai area Mangrove expedition yang akan dilengkapi dengan jembatan di tengah hutan
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Sekretariat Negara RI lewat Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran, berinisiatif merevitalisasi hutan kota, waduk dan rawanya yang selama ini kurang terawat.
Luas komplek Kemayoran secara kesuluruhan yaitu 454 Ha, sedangkan luas hijau di
Kemayoran saat ini mencapai 161,99 hektar sehingga rasio ruang hijau di komplek Kemayoran
sebesar 35.68%.
Sedangkan luas waduk dan rawa penampung air yang terintegrasi dengan
hutan kota seluas 13,7 Ha.
Masalah yang dihadapi sebelum dilaksanakannya revitalisasi ini adalah perilaku
masyarakat sekitar yang menjadikan waduk dan rawa tempat pembuangan sampah dan
limbah, permukaan air yang ditutupi oleh tanaman liar eceng gondok dan kangkung air serta
sedimentasi lumpur.
"ini menimbulkan masalah yakni pendangkalan berakibat pada berkurangnya daya tampung debit air yang masuk ke dalam waduk dan rawa di Hutan Kota Kemayoran," kata Direktur Perencanaan dan Pembangunan Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) Kemayoran, Riski Renando di Jakarta, Kamis (23/3/2018).
Kemudian berkurangnya jenis unggas yang datang dikarenakan permukaan air yang
tertutup karena pasokan makanan mereka berasal dari ikan-ikan di waduk dan
rawa tersebut.
Pekerjaan revitalisasi hutan kota, waduk dan rawa Kemayoran dilakukan bekerjasama
dengan Dinas Tata Air Provinsi DKI Jakarta dengan menetapkan konsep pengembangan
terintegrasi yang memadukan kegiatan pemeliharaan lingkungan secara partisipatif dengan
mengajak masyarakat setempat.
Baca: Asnawi Hindari Amuk Massa dengan Berlindung di Kantor Polisi Kemayoran
"Konsep itu diberi judul “3 Wonderful Journey” yakni jalur hutan (forest trail), taman bermain air (water playground) dan ekspedisi mangrove (mangrove expedition)," katanya.
Untuk memperkuat karakter Hutan atau Forest trail, waduk dan rawa akan dibangun
pemanfaatan potensi badan air yang merupakan komponen terbesar di Hutan Kota akan
diaplikasikan melalui water playground dengan fitur constructed wetland, olahraga air
(memancing,bermain kano), serta area bermain air untuk anak.
Dari segi ekologi, konsep ini mengkonservasi potensi alami rawa sebagai area Mangrove
expedition yang akan dilengkapi dengan jembatan di tengah hutan mangrove (mangrove
trail).
"Pengerukan lumpur ditujukan sebagai upaya penanggulangan pendangkalan waduk dan
rawa akibat pengendapan," katanya.
PPK Kemayoran bermitra dengan Pemda DKI Jakarta dan pekerjaan tersebut mengedepankan inovasi ramah lingkungan yaitu reduce, reuse, recycle yang bermakna bahwa lumpur yang dikeruk dimanfaatkan untuk mendesain pulaupulau kecil di sekitar rawa yang nantinya ditanami beragam tanaman.
Selain pengerukan juga telah dilakukan pula pembersihan badan air dari invasi tanaman
eceng gondok.
Kegiatan pengerukan dan pembersihan badan air telah menjadikan permukaan air di kawasan hutan kota makin bersih yang diharapkan mendukung ekosistem flora dan fauna disekitarnya.